JAKARTA, KOMPAS.com - Artis musik yang juga politisi Rhoma Irama menggunakan hak pilihnya di Pilkada DKI Jakarta karena ia memiliki harapan untuk Jakarta di masa depan.
Ia mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) 29, Pondok Jaya, Pela Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).
"Indonesia sendiri, adalah negara yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya kita membangun Indonesia tidak mau seperti Singapura, atau negara-negara sekuler lain, yang hanya membangun material semata-mata," ucapnya.
Ketua Umum Partai Idaman itu tidak ingin Jakarta hanya memikirkan pembangunan fisik.
"Indonesia, selain material, harus membangun moral dan spiritual. Itu semangat yang ada di Undang-undang Dasar dan Pancasila," katanya.
Bagi Rhoma, pembangunan manusia secara moral juga penting demi masa depan bangsa.
"Jadi kalau kita cuman membangun material, tapi mengabaikan moril dan spiritual. Hancur ini bangsa, dan tidak sesuai dengan konstusi kita," ujarnya.
Selain ingin turut serta dalam menentukan nasib DKI Jakarta, Rhoma juga beranggapan bahwa memilih pemimpin adalah bagian dari ibadah.
"Negara kita menjamin, untuk masyarakat memeluk agama masing-masing dan melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaan itu. Memilih pemimpin itu ibadah, jadi kalau orang yang memimpin seiman itu bukan sara dan itu legal konstitusional," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.