Cornelia Agatha Korbankan Dua Sinetron dan Satu Film demi Teater

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Cornelia Agatha mengaku sebagai pecinta seni teater. Saking cintanya, Lia pernah menolak tawaran dua sinetron dan satu layar lebar demi bisa bermain bersama Teater Koma.

"Dari dulu saya yang mengejar dan meminta. Saya menolak dua sinetron dan satu layar lebar," ujarnya di Balai Latihan Kesenian Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2017).

Lia kali pertama tampil bersama Teater Koma dalam pementasan Republik Togog pada 2005 lalu. Ketika itu, ia mengaku tidak tergiur dengan tawaran yang lebih besar dari dunia sinetron dan film.

"Memang bukan uang, untuk seorang aktor dan aktris bisa bermain teater adalah segalanya," kata dia.

Cornelia bergelut di dunia teater sejak 1995. Ia aktif dalam Teater Bulungan dan Teater Kertas. Saat itu, ia sudah memiliki nama di layar televisi.

"Bagi saya teater adalah cikal bakal seni peran. Saya jadi lebih kaya aja di panggung, maksundya kayak batin. Ekspolrasi saya lebih kaya di panggung daripada di TV. Memang tidak bisa disandingkan dengan uang. Saya mendapatkan sesuatu yang tidak bisa dinilai dengan uang di teater," ujarnya.

Dalam waktu dekat, Cornelia akan tampil pada pementasan Opera Ikan Asin yang akan digelar di Ciputra Artpreneur, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, mulai 2 hingga 5 Maret 2017. Pementasan itu digelar untuk merayakan 40 tahun Teater Koma berdiri.

Cerita Opera Ikan Asin merupakan produksi 147 Teater Koma. Ceritanya disadur dari lakon karya Bertolt Brecht dengan komposisi musik dari Kurt Weill yang kemudian diadaptasi oleh sutradara Nano Riantiarno.

Latar peristiwa yang sesungguhnya adalah abad ke-19 di London, digeser pada abad ke-20 di Batavia, tepatnya di zaman Hindia Belanda.

Sederet pemain yang terlibat dalam pementasan itu adalah Budi Ros, Cornelia Agatha, Sari Madjid Prianggoro, Alex Fatahillah, Asmin Timbil, Raheli Dharmawan, dan beberapa pemain lainnya.