JAKARTA, KOMPAS.com - Hammersonic 2017 menyuguhkan festival musik metal satu hari penuh di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (7/5/2017).
Dibuka sejak pukul 09.30 WIB, sederet band-band dari dalam dan luar negeri begitu bergairah menghibur para metalhead -sebutan untuk penggemar musik metal.
Sebut saja band trash metal Megadeth yang memuaskan dahaga metalhead di pengujung perhelatan Hammersonic.
Penampilan band asal Los Angeles, AS, itu memanaskan tanah Ecopark yang sempat diguyur gerimis di awal acara.
Sebelum Dave Mustaine dan kawan-kawan menghentak panggung, beberapa band metal unjuk gigi di dua panggung terbuka Hammer dan Sonic serta satu panggung tertutup Soul of Steel.
Panggung-panggung itu dilengkapi dengan tata cahaya, latar visual, dan tata suara yang megah.
Band-band yang tampil adalah Burgerkill, Siksakubur, Putrid Pile, Sucker Head, Seringai, Earth Crisis, The Black Dahlia Murder, Tarja, Abbath, dan tentunya Megadeth.
Piknik ala metal
Jika biasanya piknik diidentikan dengan keluarga ataupun pertemanan, di Hammersonic semua menjadi satu.
Ada keluarga, pertemanan, hingga berbagai komunitas subgenre metal tumpah ruah saling berbaur.
Mereka memanfaatkan rerumputan dan pepohonan rindang di Ecopark untuk beristirahat setelah puas berjingkrak-jingkrak menyaksikan band favorit sejak perhelatan digulirkan.
Mereka sekadar merebahkan tubuh, makan, hingga bersanda gurau.
"Karena di sini suasananya pun sangat bersahabat, seperti piknik aja kan, pada duduk-duduk di rumput. Hanya bedanya, yang piknik ini rata-rata pakai baju hitam," kata komika dan artis peran Soleh Solihun.
Pengamatan Kompas.com, metalhead berbagai daerah kumpul menjadi satu, jadi tidak hanya Jakarta saja dalam festival musik tahunan tersebut.
Salah satunya adalah beberapa rombongan bus besar dan sedang dari Bandung. Mereka adalah para Begundal--sebutan penggemar band metalcore Burgerkill.
Sejumlah warga negara asing pun ikut terlihat lalu lalang di arena festival.
Bisa dikatakan, Hammersonic adalah festival musik metal terbesar di Asia Pasifik. Hal itu pernah diungkapkan pula oleh COO Revision Live Entertainment Wendi Putranto beberapa waktu lalu.
Seperti pada festival musik pada umumnya, berbagai arena dan kebutuhan pengunjung dimanjakan oleh pihak penyelenggara.
Mereka dimanjakan dengan berbagai arena stand berbagai cinderamata Hammersonic, alat musik, koleksi kaset dan piringan hitam band-band metal dalam dan luar negeri, hingga gerai makanan.
Secara umum, festival tersebut berlangsung tertib. Meskipun tidak lepas dari kerikil kecil.
Contohnya, masih tidak tertibnya pengunjung membuang sampah dan membuat area taman berserakan bungkusan makanan.
Selain itu, ada insiden kecil berupa perkelahian penonton yang diketahui mabuk. Meski begitu, petugas dengan sigap melerai dan mengamankannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.