JAKARTA, KOMPAS.com -- Apa yang seseorang lakukan jika mengetahui esok adalah hari terakhir di dunia? Tidak ada.
Itulah yang dilakukan Sam (Zoey Deutch). Ia kebingungan setiap kali mendapati diri terjaga dari tidur setelah bermimpi tewas dalam kecelakaan.
Sam bangun dalam bingung karena mimpinya berlangsung pada waktu yang akan berlaku, seperti prediksi.
Ia semakin bingung dan terpukul ketika mendapati mimpinya menjadi kenyataan.
Bahkan, setiap detik kejadian dan ucapan sama persis seperti yang ia alami dalam mimpi.
Betapa mengerikan karena ia mengetahui di ujung hari ia akan berakhir dalam sebuah kecelakaan fatal.
Sebagai seorang remaja, Sam bingung harus berbuat apa.
Ia hanya bisa ketakutan melihat rentetan peristiwa yang akan terjadi telah diketahuinya lebih dahulu. Terlebih peristiwa itu menyangkut orang-orang terdekatnya.
Sam bersahabat baik dengan tiga teman lainnya, Lindsay (Halston Sage), Elody (Medalion Rahimi), dan Ally Harris (Cynthy Wu).
Mereka dikenal sebagai gank siswi yang populer dan dikagumi siswa-siswi lainnya.
Sebagai siswi-siswi yang populer, terkadang mereka bersikap di luar batas. Seenaknya mengejek teman-teman yang tidak mereka sukai atau bersikap tinggi hati.
Hari asmara atau Cupid Day adalah hari yang ditunggu-tunggu siswa. Pada hari itu, setiap siswa bisa mengirim bunga mawar kepada siswa lain yang mereka taksir atau sayangi.
Siswa yang bertugas membagikan mawar akan datang membawa keranjang ke kelas-kelas untuk membagikan bunga kepada siswa-siswa yang mendapatkannya.
Popularitas salah satunya diukur dengan seberapa banyak seseorang mendapatkan bunga pada hari asmara.
Sebagai siswi populer, Sam termasuk penerima bunga terbanyak. Salah satunya mawar istimewa dengan kelopak putih yang ujung-ujungnya berwarna merah.
Berawal ejekan
Malam harinya, siswa yang berada pada tahun terakhir sekolah menengah atas itu menghabiskan waktu dengan berpesta di rumah Kent (Logan Miller), sahabat masa kecil Sam yang belakangan ia abaikan.
Namun kemudian Sam turut hadir karena ketiga temannya juga turut hadir dan ia sendiri ingin berkencan dengan Rob (Kian Lawley), cowok paling keren di sekolahnya.
Di situlah mimpi buruk mulai berawal. Lindsay terlibat pertengkaran dengan Juliet yang sehari-hari selalu mereka ejek sebagai tukang ngompol.
Perlakuan keempatnya dan siswa-siswa lainnya membuat Juliet Sykes (Elena Kampouris) tak tahan dan kabur dari tempat itu.
Begitu pula dengan Sam dan ketiga kawannya. Mereka akhirnya pulang meski hari hujan deras.
Dalam perjalanan, Sam melihat telepon selulernya menunjukkan pukul 12.38. Pada saat itulah Lindsay yang mengemudi tidak melihat ada truk yang tiba-tiba muncul dari arah berlawanan karena mereka asyik mengobrol.
Lalu, semuanya gelap setelah tabrakan dahsyat terjadi.
Begitulah setiap hari dijalani Sam. Begitu menyiksa.
Sam sempat terpikir bahwa ia bisa mengubah jalan cerita dan mencegah terjadinya hal-hal buruk. Ternyata, hal itu tidak banyak mengubah.
Sampai kemudian Sam kesal dan berkeputusan akan melakukan hanya hal-hal yang disukainya. Toh, mimpinya tidak akan jauh berbeda.
Namun ternyata hari itu berlangsung begitu buruknya dan membuat Sam bertambah kesal. Ia akhirnya sampai pada suatu kesimpulan.
Sam kemudian tak lagi takut menghadapi mimpinya. Seperti mendapat pencerahan, Sam melihat hidupnya dari sudut pandang lain. Ia yakin bahwa kematian pasti datang menghampirinya.
Film Before I Fall mengawali ceritanya sebagai film remaja yang mulanya terkesan hanya mengumbar gaya remaja Amerika yang hedonis dan senang hura-hura.
Sampai pertengahan film, jalan cerita masih seperti itu.
Penonton mulai menebak, apakah jalan cerita akan membawa film ini sebagai film horor, thriller, sains fiksi, atau gabungan di antaranya.
Sampai kemudian jalan cerita mulai mengajak penonton sampai pada kesadaran.
Bagaimana kita ingin dikenang orang-orang terdekat ketika meninggalkan dunia ini? Apa yang kita peroleh adalah hasil memanen perbuatan kita selama ini?
Film yang disutradarai Ry Russo-Young ini mengingatkan dengan cara yang mudah dan sederhana.
Bagaimana jika hari ini adalah hari terakhir kita hidup di dunia. Bagaimana kita akan memperlakukan orang-orang yang kita temui pada hari terakhir tersebut. (SRI REJEKI)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Mei 2017, di halaman 27 dengan judul "Kenangan Terakhir".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.