TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - "Empati Tamako" yang menjadi lagu andalan grup band The Trees and The Wild, ternyata telah mengalami evolusi selama lima tahun sebelum dikemas ke dalam album Zaman, Zaman (2016).
Lagu ini tak pernah memiliki durasi tetap setiap kali disajikan Remedy Waloni (vokal, gitar), Andra Kurniawan (gitar), Charita Utami (vokal, synthesizer), Hertri Nur Pamungkas (drum), dan Tyo Prasetya (bas) di berbagai kesempatan kendati rekaman aslinya memiliki panjang lagu selama 14 menit 36 detik.
Saat tampil dalam acara musik spesial bertajuk "Traxkustik Pop Hari Ini Edisi Senandung Senandika" yang dipersembahkan 101.4 Trax FM di Summarecon Mal Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (21/5/2017) malam, The Trees and The Wild menggelindingkan "Empati Tamako" versi 9 menit. Namun, pada kesempatan yang berbeda mereka pernah memainkannya dalam durasi 8 menit 16 detik.
Saat berbincang dengan Kompas.com, Andra dan Tyo menjelaskan bahwa mereka tak pernah memiliki durasi yang pasti saat memainkan lagu ini secara langsung di atas panggung. Penyebabnya tak lepas dari perjalanan evolusi lagu "Empati Tamako" selama lima tahun belakangan.
"Awalnya 'Empati Tamako' malah (dicipta) dalam versi akustik. Terus dari jangka waktu lima tahun itu kami coba terus cari musik yang tepat. Jadi ini sebenarnya materi lama ya, pas 2012 kami sudah pernah bawain tapi belum sematang seperti sekarang ini," kata Tyo.
Sebagai informasi, "Empati Tamako" cenderung irit dalam lirik, namun kaya akan unsur melodi dan mood musik yang mengawang-awang serta meledak-ledak pada bagian tertentu. Mengenai hal ini, Andra punya penjelasannya.
"Kalau pernah dengar komposer Steve Reick, dia itu main repetisi gitu. Mungkin inspirasinya dari situ. Kebetulan waktu kami membuat album kedua mood-nya memang ke arah situ ya," kata Andra.
"Secara enggak sadar kami memang lagi ada di arah situ," timpal Tyo.
Karena tak memiliki durasi yang tetap, para personel The Trees and The Wild mengutamakan dialog dalam "bahasa musik" saat membawakan "Empati Tamako".
Mereka menata formasi dalam bentuk berlian dengan drum Hertri di sisi kiri, gitar Remedy di sebelah kanan, Tyo dan Andra bersebelahan di belakang, sementara Saras, vokalis yang mengganti Tami untuk sementara melengkapi sisi depan agar dapat saling melirik dan berbincang melalui notasi lagu yang sedang dimainkan.
"Nah hal itu menjelaskan mengapa set panggung kami seperti itu (berlian). Jadi patokannya enggak ada, karena kami selalu berkomunikasi," kata Andra.
Lalu bagaimana The Trees and The Wild menentukan waktu yang tepat untuk menyudahi penampilan mereka saat lagu "Empati Tamako" dibawakan secara langsung di hadapan penonton?
"Balik lagi, karena kami bangun mood. Kalau kami lihat penonton energinya masih oke kami tahan dulu saja (jangan dituntaskan)," ucap Tyo.
Mengenai evolusi yang terjadi pada lagu ini, hal tersebut tak lepas dari proses kreatif para personel The Trees and The Wild ketika mencipta lagu-lagu mereka.
"Di sini Remedy yang menciptakan lagunya. Benar-benar dari scratch, terus dibawa ke studio untuk dimainkan bareng-bareng," kata Andra.