Tes SIM di Australia, Lusy Rahmawaty Gagal Enam Kali

JAKARTA, KOMPAS.com -- Vokalis Lusy Rahmawaty (40) mengaku mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri ketika harus menetap di Sydney, Australia.

Hal itu terjadi pada bulan-bulan pertama ia harus melakukan banyak hal sendiri, termasuk mengantarkan anak-anaknya ke sekolah.

Pada awal tinggal di Sydney, Lusy belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang berlaku di Australia.

“Ya, chaos sebulan dua bulan pertama. Mana saya enggak punya SIM kan. Waktu itu dapat SIM susah banget,” ucap Lusy ketika ditemui di acara Buka Puasa Bersama 100 Anak Yatim dan Wayang Opera van Java (OVJ) di Menara Bank Mega, Tendean, Jakarta Selatan, pada Rabu (7/6/2017).

Rupanya, mengurus SIM di Negeri Kanguru tidaklah mudah. Mantan personel grup vokal AB Three ini harus ikut tes SIM sampai enam kali.

“Saya ikut tes SIM itu enam kali, baru saya dapat SIM. Bayangin aja saya nyetir sudah puluhan tahun di Jakarta dan baru bisa dapat SIM Australia itu setelah tiga kali tes teori. Jadi, yang pertama kedua gagal (tes teori). Enam kali tes praktik, yang keenam baru lulus,” ceritanya.

Banyak peraturan berbeda yang berlaku di jalan-jalan di Australia.

“Dari peraturannya, beda. Nyetir di sana itu kalau ditulis speed 70 km/jam benar-benar maksimal 70 km/jam, enggak boleh lebih dari itu. Terus, kita benar-benar aware sama semua rambu lalu lintas yang di kiri, kanan, di bawah,” ujar Lusy.

“Dan, di sana banyak kamera kan. Jadi, kalau kita ngelanggar, belum lagi kalau nglewatin daerah yang ada sekolahnya, itu ada signal jam-jam tertentu enggak boleh lebih dari 40 km/jam. Mau sepi mau apa, cuma boleh 40 km/jam,” imbuhnya.