KOMPAS.com – Melalui film Surat Kecil untuk Tuhan, penonton bisa belajar tentang arti ketulusan cinta. Percaya bahwa akan selalu ada cinta antar sesama manusia, bahkan di kondisi tersulit sekali pun. Cinta tak selalu berasal dari sepasang kekasih, tetapi juga antara kakak dan adik, antara sesama teman seperjuangan, serta antara orangtua angkat dan anak.
Film yang diangkat dari novel karya Agnes Davonar ini mengisahkan tentang sepasang kakak beradik yatim piatu bernama Anton dan Angel, yang harus mengadu nasib menjadi pengemis demi mencari kehidupan lebih baik. Tentu perjuangan keduanya menjadi anak jalanan tidaklah mudah.
Kejahatan dan bahaya mereka temui di jalanan ibu kota. Namun, di saat-saat sulit seperti itu, kental sekali terasa kasih sayang yang diberikan oleh Anton kepada Angel.
Dia selalu mengutamakan Angel di atas dirinya sendiri. Dia rela tidak makan asalkan perut adiknya itu kenyang, tak membiarkan Angel bekerja saat hujan sehingga ia mengemis sendirian, dan merawat adiknya dengan penuh perhatian saat sakit.
Angel sendiri pun memiliki rasa cinta yang sangat besar terhadap kakaknya. Dia pernah menulis surat kepada Tuhan untuk meminta agar tak pernah terpisah dengan Anton sampai selamanya karena hanya abangnya itu yang dia punya dan selalu menjaganya.
Ketika sudah dewasa dan akhirnya mereka harus terpisah pun Angel tak pernah berhenti mencari sang kakak ke mana pun. Kesedihannya saat merindukan Anton pun terasa sekali di hati penonton. Hal ini diakui Bunga Citra Lestari—pemeran Angel dewasa—tidaklah mudah.
Tak hanya kekuatan cinta antara kakak dan adik tersebut, kasih sayang yang tulus juga diperlihatkan sesama teman pengemis. Mereka saling menjaga dan menghibur satu sama lain.
Apabila salah satu dari mereka sedang mendapat musibah, teman yang lain pun akan ikut menangis dan berusaha menguatkan. Berkat kuatnya dukungan antar sesama teman seperjuangan, anak-anak itu tetap bisa tertawa di tengah kerasnya kehidupan.
Kasih sayang di antara anak-anak tersebut juga diungkapkan dalam berbagi barang kepunyaan mereka kepada teman-temannya. Meski sama-sama kekurangan, tidak terpikir oleh mereka untuk pelit kepada teman sendiri.
“(Film ini ingin menunjukkan kalau) kebahagiaan itu didapat dari berbagi dengan orang lain,” ucap salah satu pemain, Joe Taslim, seperti dikutip Kompas.com pada Kamis (18/5/2017).
Rasa cinta yang tulus juga terlihat antara orangtua angkat Angel dengan dirinya. Mereka memperlakukan Angel bak buah hatinya sendiri.
Segala pilihan dan keputusan Angel selalu mereka dukung. Mereka juga ada di samping Angel untuk memberi kekuatan saat dia berjuang mencari Anton.
Tak hanya kepada Angel, Martin yang merupakan seorang spesialis jantung, juga memiliki rasa kasih sayang yang sangat besar terhadap para pasiennya. Dia kerap menemani dan menghibur pasiennya.
Martin pun menunjukkan kesedihan yang mendalam jika ada pasiennya yang meninggal. Di saat seperti ini, Angel akan memberikan dukungannya untuk menguatkan Martin kembali.
Terakhir, film ini tentunya menunjukkan rasa cinta dari Tuhan kepada para hamba-Nya. Bahwa Tuhan akan selalu memberikan titik terang dan jalan keluar bagi setiap masalah hamba-Nya. Tuhan juga membuat para hamba-Nya tidak merasa sendirian dan kekurangan cinta saat di kondisi paling sulit sekali pun.
“Film ini akan membuat penonton lebih bersyukur dalam menghadapi hidup karena nilai-nilai kemanusiaanlah yang menjadi poin penting dalam film ini,” kata sutradara, Fajar Bustomi, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (18/5/2017).
Sebagai informasi, film ini bisa disaksikan di bioskop-bioskop kesayangan sejak Lebaran. Penasaran?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.