JAKARTA, KOMPAS.com - Anugerah Lembaga Sensor Film (LSF) akan kembali digelar pada Oktober 2018. Dilaksanakan untuk kali kedua, ajang penghargaan tersebut mengubah kategori dan sistem penjurian.
"Tahun ini ada hal yang baru, kami juga akan memberikan apresiasi ke televisi dan bioskop," kata Ketua Panitia Anugerah LSF 2018, Rommy Fibri, di Gedung LSF, Jakarta Selatan, Senin (2/7/2018).
Pada penyelenggaraan 2017 lalu, LSF hanya fokus pada film yang masuk. Dengan demikian kategorinya hanya untuk film bioskop, FTV, dan sinetron.
"Tapi yang nayangin tidak kami berikan apresiasi. Yang nayangin itu eksibitor, bioskop, dan televisi. Jadi kami masukkan tahun ini," ucap Rommy.
Untuk kategori bioskop, lanjutnya, penilaian berdasarkan ada tidaknya tulisan lulus sensor pada tiap film sebelum tayang. Kedua, adalah penulisan klasifikasi umur pada poster film yang dipajang di gedung bioskop.
"Bagaimana mungkin penonton bakal menerapkan awareness terhadap sensor mandiri kalau tidak dikasih tahu? Itu adalah kewajiban," ujarnya.
"Nah, kami akan melakukan penilaian adakah bioskop yang tidak memenuhi tanggung jawabnya. Terus belum lagi penilaian di ticketing dan macam-macam," kata Rommy lagi.
Ada pun untuk penilaian film-filmnya, ia mengatakan pihaknya akan menilai layar lebar, FTV, atau pun sinetron yang tayang dalam periode 1 September 2017 hingga 31 Agustus 2018.
"Setelah tanggal 31 itu, sudah ketahuan jumlah film yang disensorkan. Nanti akan dilihat dari berita acara penyensoran. Begitu ada revisi, satu detik saja, maka dia akan drop. Menyaringnya lebih mudah," ucap Rommy.
Untuk kategori film bioskop, FTV, dan sinetron, LSF juga melakukan perubahan. Jika tahun lalu dari 159 judul film layar lebar hanya ada satu pemenang Film Terbaik, maka tahun ini ada empat pemenang sesuai klasifikasi umur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.