Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 60 Tahun, Ini 6 Fakta tentang Smurf...

Kompas.com - 23/10/2018, 14:56 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Smurf, makhluk lucu yang digemari oleh anak-anak ini kini berusia 60 tahun. Komik ini memang dirilis oleh Pierre Culliford atau yang lebih dikenal dunia dengan nama pena Peyo pada 23 Oktober 1958.

Memiliki tubuh mini, berwarna biru, dan tinggal secara kelompok dalam rumah berbentuk jamur. merupakan salah satu ciri utama dari para makhluk mungil ini.

Sampai saat ini, kisah para smurf tak hanya berupa komik. Smurf sekarang diadaptasi menjadi animasi, bahkan film layar lebar produksi Hollywood.

Para smurf juga tampil dalam bentuk mainan, pernak-pernik, hingga game. 

Berikut adalah enam hal yang mungkin tidak Anda tahu mengenai komik Smurf, dilansir dari laman The Telegraph.

1. Hasil percakapan konyol

Ide penamaan "Smurf" berawal dari hasil percakapan antara Peyo dan temannya yang sesama kartunis, Andre Franquin. Ketika itu, dia sedang makan malam dan lupa sebutan nama untuk garam.

"Inilah schtroumpf, inilah schtroumpf." demikian jawaban Franquin dengan nada meledek kepada Peyo.

Adapun, "schtroumpf" adalah istilah Perancis untuk makhluk. Akhirnya, nama itu digunakan untuk tokoh karakter itu, yang kemudian menjadi "smurf".

Baca juga: Hari Ini 60 Tahun Lalu, Komik "Smurf" Dirilis...

2. Spin off

Peyo mengembangkan kartun ini tak serta-merta hadir dalam komik tersendiri. Komikus Belgia ini awalnya mengisahkan para smurf dalam serial komik yang lain.

Smurf kali pertama muncul dalam serial komik Johan and Peewit (di Indonesia dikenal sebagai Johan dan Pirlouit).

Setelah keluar dari serial itu, akhirnya Peyo membuat dalam serial sendiri. Hasilnya, popularitas para smurf itu lebih tinggi. Bahkan kisah Smurf melebihi popularitas Johan and Peewit.

3. Dari Belgia, populer Amerika

Smurf populer di berbagai negara setelah Amerika Serikat menampilkannya dalam serial animasi pada 1980-an.

Sejak saat itu, banyak anggapan dari penonton yang mengira bahwa kisah Papa Smurf dan para smurf merupakan rekaan dari AS. Peyo sendiri merilis Smurf pada 1958 untuk kali pertama di Belgia.

Pierre Culliford, kartunis Belgia yang lebih dikenal dengan nama pena Peyo, pencipta karakter Smurf.IMDB.com Pierre Culliford, kartunis Belgia yang lebih dikenal dengan nama pena Peyo, pencipta karakter Smurf.
4. Terdapat banyak karakter dan sifat Smurf

Awalnya hanya ada 99 smurf, tetapi jumlah itu terus bertambah untuk memungkinkan hadirnya karakter baru. Akhirnya, jumlahnya menjadi 105 smurf.

Dua yang paling terkenal adalah Papa Smurf dan Smurfette. Papa Smurf adalah pemimpin Smurf yang selalu mengenakan pakaian merah dan memiliki jenggot putih lebat. Sedangkan Smurfette dikenal sebagai satu-satunya smurf perempuan.

Untuk karakter lain, para smurf itu memiliki nama sesuai karakternya masing-masing. Misalnya Smurf Badut, Smurf Gembul, Smurf Pintar, Smurf Kekar.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Pierre Culliford, "Ayah" Para Smurf

5. Rambut Smurfette awalnya berwarna hitam

Smurfette merupakan satu-satunya smurf perempuan sebelum muncul karakter bernama Sassette.

Smurfette awalnya merupakan makhluk yang diciptakan penyihir jahat Gargamel untuk memikat para smurf. Saat itu, rambutnya berwarna hitam.

Namun, Papa Smurf kemudian mengucapkan mantra yang mengubahnya menjadi baik, dan rambutnya berubah menjadi pirang.

Smurfetter merupakan bunga cinta dari hampir setiap smurf. Dalam sebuah film layar lebar, suara Smurfette diisi oleh penyanyi Katy Perry.

6. Berubah jadi ungu ketika tak bisa bernafas

Ketika seorang smurf memutuskan untuk menahan napasnya, ia akan berubah warna menjadi ungu. Hal ini terjadi ketika salah satu smurf terinfeksi penyakit dan menyebar ke beberapa smurf lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com