Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Lagu Thailand yang Viral di Indonesia sebagai "Kwik Kwik"

Kompas.com - 05/11/2018, 13:22 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kehadiran internet membuat persebaran informasi dari berbagai tempat terjadi begitu cepat dan mudah. Banyak fenomena yang terjadi di suatu negara akhirnya ramai menjadi bahan pembicaraan di negara lain.

Salah satu contohnya adalah lagu Thailand yang belakangan menjadi perbincangan di Indonesia.

Dilansir dari situs Thailand, Sanook.com, lagu ini berjudul "Moan". Meski begitu di Indonesia lebih dikenal sebagai lagu "Kwik Kwik Ay Ay", diambil dari bagian liriknya yang  paling mencuri perhatian.

Lagu yang diproduksi oleh Topline Digital Company Limited Thailand ini secara umum menceritakan kisah sepasang mantan kekasih yang tidak berjodoh. Akhirnya, sang lelaki ditinggal oleh sang perempuan yang menikah dengan pasangan barunya.

"Moan" dinyanyikan oleh  sepasang penyanyi bernama Sittichai Vibhavadee (penyanyi laki-laki) dan Pennapa Naebchid (penyanyi perempuan). Keduanya juga sekaligus menjadi pemain dalam video klip dari single tersebut.

Lagu Thailand yang viral di Indonesia bisa dimainkan di Spotify.Spotify Lagu Thailand yang viral di Indonesia bisa dimainkan di Spotify.

Selain bisa ditemukan di situs berbagi video YouTube, lagu ini juga dapat didengarkan melalui layanan music streaming, Spotify, dengan memasukkan kata kunci menggunakan judul asinya dalam bahasa Thailand.

Dua versi klip video

Video klip versi berbeda, suara erangan sebagai ungkapan dari hal-hal yang ia rasakan setelah pesta pernikahan.Youtube/ TOPLINE Music Official Video klip versi berbeda, suara erangan sebagai ungkapan dari hal-hal yang ia rasakan setelah pesta pernikahan.
Video yang banyak beredar di Indonesia menceritakan sang perempuan saat malam pertama. Sedangkan, sang lelaki terlihat nelangsa melihat ke kamar mantan kekasihnya itu.

Salah satu lirik, "kwik kwik ay ay" sebenarnya merupakan suara erangan saat malam pertama. Namun, ada juga video klip yang tidak menunjukkan adegan malam pertama.

Ada versi video lain yang menggambarkan "kwik kwik ay ay" sebagai respons perempuan terhadap hal-hal yang dirasakannya.

Misalnya suara "kwik kwik" dan "ay ay" sebagai respon atas rasa masakan yang ia makan bersama suami barunya.

Kemudian, suara "ih ih" digambarkan sebagai rasa kesakitan si perempuan yang tengah dilepas tatanan rambutnya oleh sang suami, pasca-pesta.

Terakhir, suara "ay ay" digambarkan sebagai ungkapankekesalan kepada suaminya, karena telah membongkar rambutnya dengan tidak hati-hati sehingga ia merasakan sakit.

Lirik dan cerita


Jika dilihat dari liriknya, setelah menggunakan fitur Google Translate, lagu itu menceritakan perempuan yang harus mau menikah karena urusan utang.

Padahal sebenarnya perempuan ini hanya cinta dengan kekasihnya, yakni sosok lelaki yang memandangi pernikahannya dari kejauhan.

Kekasihnya menyesal karena tidak bisa bersama si perempuan saat ada di kota hingga akhirnya ia direbut oleh lelaki lain.

Keduanya saling meminta maaf karena tidak bisa memberikan yang terbaik, dan harus merelakan pernikahan ini terjadi.

Selama ini, Negeri Gajah Putih, Thailand, memang dikenal kreatif dalam industri media hiburan. Mulai dari film, iklan, hingga musiknya.

Thailand memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh konten hiburan dari negara lain, yakni daya sentuh (touching) yang tinggi dan warna komedi yang membalut hampir semua produknya.

Karya-karya mereka pun sudah banyak yang masuk dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia, misalnya film romansa komedi ATM: Errak Error (2012) dan Crazy Little Thing Called Love (2010).

Selain itu, Thailand juga dikenal karena berbagai iklan menyentuh, misalnya iklan layanan masyarakat untuk tidak merokok, iklan asuransi, CCTV, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau