KOMPAS.com - Peristiwa tenggelamnya kapal RMS Titanic yang menabrak gunung es di Samudra Atlantik pada 15 April 1912 menjadi salah satu tragedi terbesar abad ke-20.
Titanic yang menjalani pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris menuju New York, Amerika Serikat itu tenggelam saat membawa 1.517 orang penumpang dan awak.
Ada banyak spekulasi mengenai penyebab peristiwa itu, baik karena efek bulan purnama atau anjuran kapal lain yang tak dihiraukan oleh kapten kapal RMS Titanic.
Terinspirasi dari kisah bersejarah itu, seorang sutradara Kanada, James Cameron, membuat cerita berlatar belakang perjalanan RMS Titanic yang dibumbui dengan roman percintaan dua anak muda yang berbeda kasta.
Hari ini 21 tahun yang lalu, tepatnya pada 19 Desember 1997, film itu mulai disiarkan di bioskop-bioskop berbagai penjuru dunia. Bermula dari Amerika Serikat, akhirnya film ini mulai tersebar ke berbagai negara.
Dilansir dari History.com, selain mengisahkan bagaimana tenggelamnya kapal itu ke dalam lautan, film ini juga mengisahkan kisah cinta.
Film Titanic bercerita mengenai Rose DeWitt Bukater (Kate Winslet), perempuan kaya yang sudah menjadi tunangan orang, kemudian bertemu Jack Dawson (Leonardo DiCaprio), seorang petualang kelas pekerja dan seniman.
Meski Rose dan Jack merupakan karakter fiktif, peristiwa utama dan detail film dibuat seperti nyata secara historis. Karakter lain dalam Titanic juga sesuai dengan orang-orang yang benar ada pada masa lalu.
Salah satunya adalah seorang jutawan Amerika Serikat John Jacob dan Molly Brown yang ikut digambarkan dalam kisah itu ketika kapal mulai tenggelam di Atlantik Utara.
Baca juga: Ini Menu Makan Siang Kru Titanic Sebelum Pelayaran Nahas Tersebut
Setelah diluncurkan ke bioskop-bioskop, Titanic mendapat respons yang baik dari masyarakat. Pasalnya, ketika masa Perang Dunia II, film yang menceritakan tentang RMS Titanic pernah dibuat, namun mendapat penolakan keras dari beberapa kalangan.
Sebelumnya, James Cameron selaku sutradara menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk meneliti kisah mengenai jatuhnya kapal mewah ini.
Pada 1995, ia menyewa dua kapal selam Rusia dan melakukan serangkaian penyelaman untuk mengambil gambar interior dan eksterior di situs reruntuhan Titanic, yang terletak di lepas pantai Nova Scotia, Kanada.
Hal yang dilakukan Cameron untuk bisa menggambarkan jatuhnya RMS Titanic sesuai seperti aslinya. Akhirnya rencana selanjutnya adalah membangun replika kapal itu guna menunjang pembuatan film.
Interior dibuat sedemikian rupa supaya ketika mulai dikisahkan ke masyarakat bisa merasakan jatuhnya kapal itu.
Upaya Cameron untuk menceritakan kisah itu secara akurat memerlukan kerja keras. Bahkan, proyek tersebut dilaporkan menelan biaya lebih dari 200 juta dollar AS. Ini menjadikan Titanic salah satu paling mahal dalam sejarah perfilman.
Titanic melambungkan bintang mudanya Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet, yang semakin dikenal banyak orang seluruh penjuru dunia.
Film Titanic juga memenangkan 11 Academy Awards atau Piala Oscar, termasuk kategori bergengsi Best Picture, Best Director (untuk James Cameron), dan Best Music (untuk lagu "My Heart Will Go On," dinyanyikan oleh Celine Dion).
Dalam perkembangannya, film ini menjadi terlaris dunia dengan mencetak 2,18 miliar dollar AS.
Namun, pada 2010 tahta Titanic sebagai film terlaris dunia jatuh ke tangan Avatar (2009) yang meraih 2,78 miliar dollar AS. Uniknya, Avatar juga disutradarai oleh James Cameron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.