Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentara Budaya: Film Lingkungan Hidup di Jakarta, Film Bertema Keluarga di Solo

Kompas.com - 06/05/2019, 17:27 WIB
Ati Kamil

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Mei 2019 Bentara Budaya Jakarta (BBJ) dan Balai Soedjatmoko Solo mengadakan pemutaran beberapa film dokumenter dan diskusi terkait.

BBJ menyajikan satu film dokumenter tentang lingkungan hidup. Dua film dokumenter lainnya disuguhkan Balai Soedjatmoko Solo dalam rangka Hari Keluarga Internasional 2019.

Bentara Budaya Jakarta

Pemutaran film dokumenter Our Planet dan diskusi Marine Protected Area, Fisheries & Eco-Tourism: A New Deal for People & Nature in Indonesia
Selasa, 14 Mei 2019, pukul 15.00-19.00 WIB.

Pemutaran film dan diskusi tersebut diadakan oleh Kompas bersama World Wide Fund (WWF), organisasi non-pemerintah yang memiliki minat dalam pelestarian lingkungan.

Film seri dokumenter berjudul Our Planet dibikin oleh WWF bersama Silverback Films. Seri tersebut mengangkat isu konservasi alam dan hewan-hewan langka yang ada di berbagai belahan dunia.

Diskusi sesudah pemutaran film seri itu pun mengenai masalah konservasi alam, terutama kelautan.

Akan ada tiga pembicara untuk diskusi tersebut. Mereka adalah (dalam konfirmasi); Pemimpin Redaksi Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy, dan CEO WWF Indonesia,  Rizal Malik.

Marine Protected Area, yang menjadi bahan bahasan dalam diskusi, adalah wilayah laut yang dilindungi karena kekayaan di dalamnya dan fungsi pentingnya bagi ekosistem.

Di wilayah yang dilindungi, di laut atau di darat, kegiatan manusia harus dibatasi, supaya kekayaan laut dan sekitarnya bisa terus menjadi sumber daya alam, termasuk perikanan, dan daya tarik pariwisata Indonesia.

Balai Soedjatmoko Solo

Sorot Kelir Bentara: Hari Keluarga Internasional 2019
Pemutaran film dan diskusi
Rabu, 15 Mei 2019, mulai pukul 19.30 WIB

Mengingat arti penting keluarga dalam kehidupan, Hari Keluarga Internasional, 15 Mei, tahun ini dirayakan di Balai Soedjatmoko Solo dengan pemutaran dua film dokumenter bertema keluarga.

Film-film itu adalah Life Like Flower karya Beto Mahar Sidiq dan Swara Kalbu karya Lita Andriyani.

Pemutaran film-film tersebut diadakan oleh Balai Soedjatmoko Solo bekerja sama dengan Solo Documentary Film Festival (Sodoc).

Life Like Flower bercerita tentang ikatan kuat ibu dengan anak. Bagaimana pun keadaan salah satu dari mereka, ibu dengan anak merupakan belahan jiwa satu sama lain.

Swara Kalbu berkisah mengenai seorang seniwati karawitan Jawa bernama Kasi Astuti, yang berusia 56 tahun, dan keluarganya.

Kasi menjadikan karawitan bagian dari hidupnya, sedangkan keluarganya, terutama anak-anaknya, menentang ia bekerja sebagai seniwati karawitan.

Anak-anaknya bersikap demikian karena khawatir akan kondisi kesehatan Kasi, yang selalu keluar malam untuk berlatih karawitan.

Namun, Kasi tetap melakukan apa yang dicintainya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau