Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belitong Gelar Festival Titik Temu

Kompas.com - 15/05/2019, 03:14 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

BELITONG, KOMPAS.com--Festival Titik Temu Belitong (TTB), yang akan digelar pada 30 Juni 2019 bertujuan untuk mendatangkan sebanyak-banyak wisatawan Nusantara, termasuk wisatawan mancanegera ke Belitong.

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kerja sama semua pihak di Belitong, baik pemerintah, pelaku pariwisata, semua elemen masyarakat, maupun media sehingga gaung festival ini bisa sampai kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

“Ukuran kesuksesan Festival TTB adalah seberapa banyak tamu dari luar Belitong datang menyaksikan festival tersebut. Jadi, festival ini tidak ditujukan untuk masyarakat lokal, tetapi dibuat untuk dipertontonkan kepada masyarakat luar Belitong. Untuk itu, masyarakat Indonesia di mana pun harus mendengar dan mempersiapkan diri datang ke Belitong menyaksikan Titik Temu,” ujarnya kepada tim media panitia penyelenggara Festival Titik Temu Belitong, beberapa waktu lalu, di Jakarta.

Meskipun begitu, Isyak mengimbau kepada seluruh masyarakat di Belitong ikut serta menyukseskan acara tersebut. Masyarakat diminta untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi para tamu yang datang. Dengan begitu, kata Isyak, para wisatawan akan merasa nyaman dan akan datang kembali ke Belitong.

Isyak menaruh harapan besar bahwa Festival TTB ini menjadi momentum bagi pengembangan pariwisata di Belitong. Ia yakin, jika penyelenggaraan event sebesar TTB ditangani orang-orang profesional, akan memberikan suguhan yang berkelas dan memikat wisatawan.

“Seusai TTB, kami akan langsung mengadakan evaluasi. Tidak tertutup kemungkinan TTB ini akan menjadi kegiatan pariwisata reguler tahunan di Belitong,” kata Isyak antusias.

Pelaku Pariwisata

Guna menyukseskan TTB, Pemerintah Kabupaten Belitong terus berkoordinasi dengan para pelaku pariwisata, baik lokal maupun nasional, sehingga para pelaku pariwisata, agen perjalanan, bisa memasukkan TTB dalam itinerary perjalanan para tamu yang mereka bawa.

“Itu yang kami pesankan kepada semua agar promosi ini benar-benar ditangani dengan baik dan maksimal sehingga tujuan TTB ini bisa tercapai,” ujarnya.

Isyak meminta agar pihak-pihak yang terlibat TTB mengadakan ekspose juga kepada anak-anak milineal yang suka bertualang. “Pemaparan lewat media sosial yang digandrungi anak muda masa kini harus dilakukan secara masif. Dinas Pariwisata serta juga Dinas Komunikasi dan Informatika Belitong akan bekerja semaksimal mungkin untuk menyebarkan informasi tentang TTB ini,” ujarnya.

Pelaksanaan TTB kali ini dipusatkan di Juru Seberang Geosite di Gusong Bugis dengan menampilkan berbagai tarian tradisi yang dipadukan dengan tari kreasi baru. Sebanyak 200 penari dari siswa SD, SMP, SMA/SMK yang terpilih kini sedang dipersiapkan terus untuk tampil di TTB dengan mendatangkan sutradara pertunjukan, opera, dan drama musical, Wawan Sofwan.

“Pelatih tari dan koreografer profesional didatangkan dari Bandung untuk melatih para penari lokal ini,” kata Muhammad Haris, Project Manager, Selasa.

Haris juga menegaskan bahwa pelaksanaan TTB ini melibatkan berbagai komunitas di Belitong sehingga terbangun rasa memiliki bahwa kemajuan pariwisata di daerah ini adalah untuk semua. Dengan pemahaman seperti itu, setiap kegiatan akan bisa berkelanjutan karena berbasis dari masyarakat oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.  

Rangkaian acara TTB ini, menurut Haris, didesain menarik mulai dari pukul 07.00 dan diramaikan dengan pesta rakyat. Para penonton pada hari-H akan diajak menyaksikan festival dari tengah laut dengan naik perahu. Pertunjukan di Gusong Bugis berupa tarian kolosal sambil menyaksikan indahnya matahari terbenam (sunset).

Para milineal juga bisa datang lebih awal untuk merasakan sensasi menginap di pinggir pantai pada malam hari, sebelum festival dibuka. Pelaksana acara akan menawarkan sejumlah tenda, tentu dengan kapasitas terbatas. Untuk informasi pemesanan tenda, naik perahu, atau semua yang berhubungan dengan TTB bisa terus dipantau di website www.titiktemubelitong.id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com