Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Terakhir Sebelum Tutup, TIM XXI Jadi Ajang Foto-foto

Kompas.com - 18/08/2019, 21:15 WIB
Tri Susanto Setiawan,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gedung bioskop XXI di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, tampak sepi pada Minggu malam (18/8/2019).

Tidak banyak penonton yang datang ke gedung bioskop yang berada di kawasan kesenian dan budaya di Jakarta Pusat tersebut. Padahal, Minggu ini adalah hari terakhir bioskop XXI beroperasi.

Pengumuman bahwa bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, tidak beroperasi lagi mulai 19 Agustur 2019 dipasang di meja pembelian tiket dan dinding bioskop.

Bahkan, foto pengumuman itu sudah viral di media sosial.

Pantauan Kompas.com, hanya beberapa orang saja yang terlihat menunggu mengantre film diputar di jam terakhir.

Sementara sisanya, sedang menikmati film di studio. Jumlahnya pun tidak banyak, menurut petugas penjualan tiket.

Sebagian penonton tampak berfoto-foto di area TIM XXI untuk kali terakhir. Beberapa petugas juga terlihat berfoto bersama pula di sejumlah area gedung bioskop.

Hari terakhir ini, XXI TIM hanya memutar empat film. Film-film tersebut adalah Bumi Manusia, Perburuan, Wedding Agreement, dan Scary Stories to Tell ini the Dark.

"Pengumuman bioskop tutup dipasang Sabtu (17/8/2019) kemarin," kata Yuni, petugas loket tiket kepada Kompas.com, Minggu malam.

Petugas berkemas

Suasana XXI TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu malam (18/8/2019) pada hari terakhir operasional.Kompas.com/Tri Susanto Setiawan Suasana XXI TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu malam (18/8/2019) pada hari terakhir operasional.
Yuni mengatakan, cukup banyak pembeli tiket hari ini yang sengaja ingin menonton terakhir di XXI TIM. Mereka, kata dia, rata-rata bersedih dan menyayangkan bioskop ini ditutup.

"Banyak yang tanya ke kami, mereka banyak yang sedih, 'Kenapa sih harus ditutup? Padahal dekat. Saya mau nonton di mana lagi'," kata Yuni.

Namun, Yuni yang sudah dua tahun menjadi petugas tiket di XXI Epicentrum ini hanya bisa memahami kesedihan penonton. Menurut dia, keputusan ini merupakan kebijakan perusahaan.

Sebanyak kurang lebih 13 karyawan dari berbagai bidang sudah mulai berkemas sejak beberapa hari lalu. Yuni dan pegawai lainnya nantinya dipindahkan ke bioskop lain.

"Kami akan dipencarkan. Ini katanya mau dijadikan gedung kesenian," kata Yuni.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau