Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film Kapal Goyang Kapten Syuting di Maluku, Ini Alasannya

Kompas.com - 01/09/2019, 12:08 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dian Maharani

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sutradara film komedi berjudul "Kapal Goyang Kapten", Raymond Handaya mengungkapkan salah satu alasan memilih Maluku sebagai lokasi syuting filim tersebut.

Film "Kapal Goyang Kapten" garapan Raymond ini dibintangi sejumlah komika dan aktor-aktris Indonesia seperti Yuki Kato, Ge Pamungkas, Muhadkly Acho dan sejumlah aktris lainnya.

Penggarapan film tersebut mengambil lokasi syuting di Ambon, Pulau Seram, Pulau Bair dan Adranak di Tual.

Baca juga: Ingat! Film Midsommar Hanya untuk Penonton 21 Tahun ke Atas

"Salah satu tujuan, supaya orang makin tahu kalau Maluku itu seperti apa (keindahannya),"  ujar Raymond  didampingi para pemeran film saat memberikan keterangan pers di Ambon City Center, di kawasan Passo, Ambon, Sabtu (31/8/2019).

Dia mengatakan, saat Gala Premier di lakukan di Jakarta beberapa hari lalu, banyak orang yang telah memuji keindahan Pulau Bair dan bertanya-tanya tentang akses menuju ke pulau di Maluku Tenggara tersebut.

"Sampai hari ini sudah banyak yang nanya bagaimana caranya ke Bair, pasti ada impact ke sana. Kalau bicara pariwisata pasti kompleks, tergantung Pemdanya dan masyarakat sekitar dan sebagainya," ujar dia.

Lewat film ini, Raymond ingin memperlihatkan, ini loh Maluku itu bagus, kita punya tempat yang bagus," jelasnya.

Raymond mengaku karakteristik wilayah Maluku sangat sesuai dengan skenario film yang digarapnya tersebut.

Muhadkly Acho salah satu pemeran dalam film tersebut mengatakan Maluku dipilih sebagai lokasi syuting karena selain karakteristiknya yang sesuai dengan tuntutan skenario, juga disebabkan keinginan untuk menampilkan suguhan komedi berbalut petualangan dan horor dengan suasana dan latar yang berbeda.

"Temanya ini unik, ada komedi, petualangan, horor, yang biasanya berlatar perkotaan, tapi petualangannya itu bukan di Jakarta, kita biasanya nonton film yang perkotaan , makanya kita bergeser ke Indonesia Timur kita angkat Maluku, dan kebetulan banyak pulau- pulau yang sesuai dengan karakteristik kebutuhan skenario kita," jelasnya.

Film ini sendiri bercerita soal sekelompok wisatawan yang berlibur ke Maluku dengan menggunakan kapal.

Namun dalam pelayaran itu kapal yang di gunakan dibajak oleh sekelompok pembajak yang amatiran.

Para pembajak kemudian mengarahkan kapal ke sebuah pulau yang tidak berpenghuni. Pembajak yang terdiri dari tiga orang memiliki latar belakang yang berbeda.

Ada yang ingin membuktikan ke orangtuanya kalau dia tidak manja, ada yang butuh uang untuk berobat ibunya dan ada juga yang membajak karena tidak punya pekerjaan.

Karena kebodohan para pembajak, mereka semua terjebak di pulau tersebut dan tidak bisa keluar. Untuk bertahan hidup di pulau tidak berpenghuni itu, sesama wisatawan bahkan para pembajak harus saling bekerja sama dan terlibat sejumlah konflik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau