Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Arindi Putry, Keyboardis Lincah Remix Koplo yang Dicari Dipha Barus

Kompas.com - 04/10/2019, 10:39 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arindi Iin Syahputry atau lebih dikenal dengan nama Arindi Putry mendadak viral setelah video yang menunjukkan kemampuannya bermain keyboard tersebar luas di media sosial.

Tak seperti keyboardis biasanya, Arindi memainkan alat musik itu dengan lincah dengan tempo yang begitu cepat.

Arindi menyebut permainan keyboardnya tersebut beraliran remix koplo.

Dalam sebuah video, permainan keyboard Arindi mampu membuat penontonnya berjoget dengan asyiknya.

Menurut Arindi, dalam berbagai acara di kampungnya, keyboard remix koplo sering ditampilkan untuk mengiringi tarian warga yang disebut Lulo.

1. Berlatih sejak SD

Gadis 18 tahun asal Sulawesi Tenggara ini mulai berlatih bermain keyboard sejak duduk di kelas 4 SD. Saat itu usianya baru 10 tahun.

Arindi belajar bermain keyboard dari sang ayah dan kakak laki-lakinya.

Baca juga: Viral Keyboardis Lincah Arindi Putry, Dipha Barus Ajak Kolaborasi

Menurut Arindi, saat itu sang ayah merupakan anggota dari salah satu band dengan posisi pemain keyboard dan gitar.

"Tapi kalau bapak dia biasanya main musik pop. Kalau main kayak saya yang remix koplo itu enggak terlalu lihai. Tapi kalau kakak jago banget," kata Arindi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/10/2019).

Arindi berkisah, saat usianya masih sangat belia, ia kerap diajak sang ayah yang diundang mengisi acara-acara pernikahan, akikah, hingga acara-acara perkantoran di sekitar tempat tinggalnya.

Dari situ ketertarikan Arindi tumbuh dan meminta sang ayah mengajarinya.

Dengan dasar-dasar bermain keyboard dari sang ayah dan keterampilan bermain remix koplo dari sang kakak, pada usia 13 tahun Arindi sudah menjadi seorang keyboardis.

Hingga akhirnya, Arindi pun banjir tawaran bermain keyboard di berbagai acara di sekitar tempat tinggalnya.

Jadi perhatian DJ terkenal

Kemampuan Arindi bermain keyboard ini ternyata menjadi perhatian para disk jokey (DJ) terkenal.

Mereka adalah DJ asal Indonesia Dipha Barus dan duo DJ asal Amsterdam Yellow Claw.

Para DJ ternama ini bahkan mengajak Arindi berkolaborasi.

Arindi tak menyangka musisi-musisi papan atas itu tertarik dengan kemampuannya memainkan keyboard.

"Saya senang sekali. Enggak menyangka begitu. Saya senang punya kesempatan kolaborasi dengan musisi keren," tutur Arindi.

Arindi berharap, suatu hari ia berkesempatan tampil memainkan keyboard ke luar negeri atau go internasional.

Selain untuk mengembangkan diri, Arindi ingin dunia mengenal lagu dangdut Indonesia yang diiringi musik remik kolpo.

Tak hanya itu, Arindi juga ingin memperkenalkan tari Lulo, tarian khas Sulawesi Tenggara.

Ingin go international

Selain untuk mengembangkan diri, Arindi ingin dunia mengenal lagu dangdut Indonesia yang diiringi musik remik kolpo.

"Saya kepengin suatu saat go international," demikian curahan hati Arindi kepada Kompas.com.

Tak hanya itu, Arindi juga ingin memperkenalkan tari Lulo, tarian khas Sulawesi Tenggara.

"Di daerah saya biasanya remix koplo ini untuk mengiringi tari Lulo, tarian khas masyarakat sekitar saya," ujar Arindi.

Arindi bercerita, tari Lulo biasanya diperagakan masyarakat saat menghadiri pesta-pesta pernikahan.

Menurutnya, tarian ini mampu membuat suasana pesta semakin meriah.

Menurut Arindi, remix koplo merupakan musik yang lumrah ditemui di daerah sekitarnya. Namun kebanyakan keyboardis musik koplo adalah laki-laki.

"Banyak yang main keyboard remik koplo, tapi banyak yang pria. Yang wanita cuma tiga orang. Ada saya sama senior saya Kak Yanti, Kak Tuti," tututrnya.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com