Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Henky Solaiman, Aktor Legendaris di Teater, Film, hingga Televisi

Kompas.com - 15/05/2020, 21:34 WIB
Melvina Tionardus,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perfilman Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya, Henky Solaiman.

Henky meninggal dunia pada Jumat (15/5/2020) sore.

Pria kelahiran Bandung, 30 Agustus 1941 tersebut pernah mengenyam pendidikan akting dari Akademi Theater Nasional di Yogyakarta.

Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Henky Solaiman Berjuang Lawan Kanker Usus

Seperti dilansir Antara, di akademi tersebut dia berkenalan dengan orang-orang yang kemudian menjadi rekan kerjanya di industri perfilman.

Mereka antara lain sutradara Teguh Karya, Wahab Abdi, hingga Pietradjaja Burnama.

Teguh Karya pula yang mengajak dia bergabung dengan Teater Populer HI.

Baca juga: Henky Solaiman Meninggal, Joko Anwar: Terima Kasih untuk Semua Film dan Inspirasi

Dari panggung teater, Henky beralih ke “panggung” akting berbeda. Dia mulai terjun ke film layar lebar.

Sepanjang kariernya, Henky sudah membintangi puluhan judul film. 

Film pertamanya adalah Wadjah Seorang Laki-laki yang dirilis pada 1971 yang disutradarai oleh Teguh Karya.

Baca juga: Selamat Jalan Henky Solaiman, Aktor Senior yang Tetap Bersinar di Usia Senja

 

Tidak puas dengan hanya berakting, Henky menjajal bekerja di belakang kamera dengan menjadi sutradara.

Film-filmnya antara lain Tali Merah Perkawinan, Neraca Kasih, dan Si Kabayan dan Anak Jin.

Henky Solaiman juga membintangi sejumlah sinetron. Salah satu yang paling terkenal adalah Keluarga van Danoe.

Baca juga: Anwar Fuady: Henky Solaiman Orangnya Konsisten, Lucunya Natural

Dia masih aktif berakting hingga awal 2020. Dia membintangi sinetron Dunia Terbalik.

Namun tiba-tiba dia memberi pengumuman mengejutkan. Henky Solaiman mundur dari sinetron yang telah dibintanginya selama 2,5 tahun terakhir.

Henky mundur karena menderita kanker usus. 

Baca juga: Henky Solaiman Meninggal Dunia, Tora Sudiro: Terima Kasih Berikan Banyak Kenangan Terbaik

Awalnya Henry menolak menjalani pengobatan secara medis dengan alasan bakal tidak bisa bisa hidup normal setelah operasi atau kemoterapi.

"Disuruh operasi, kemo (terapi) itu sudah biasa, tapi kalau (operasi) dekat rektum, 80 persen sudah pakai kantonglah," kata Henky seperti dikutip Kompas.com dari tayangan Cumicumi, Rabu (22/1/2020).

"Enggak bisa disambung lagi, tiga bulan, ya sudah kantong seumur hidup. Ya itu bukan hidup namanya saya bilang, saya nolak operasi, enggak mau kemo," ucapnya lagi.

Baca juga: Mieke Amalia: RIP Om Henky Solaiman Kesayangan Kita Semua

Hari ini, Jumat (15/5/2020) perjuangan Henky melawan penyakitnya usai sudah.

Henky mengembuskan napas terakhir di kediamannya di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.

Artis yang kerap dipanggil Opa Henky ini memiliki satu orang putra yang juga seorang aktor bernama Verdi Solaiman.

Baca juga: Aktor Senior Henky Solaiman Meninggal Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com