Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koleksi Barang Antik di Rumah, Ahmad Dhani: Bagian dari Melestarikan

Kompas.com - 03/02/2021, 09:41 WIB
Firda Janati,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presenter Helmy Yahya berkesempatan mengunjungi kediaman musisi Ahmad Dhani.

Ahmad Dhani mengajak Helmy Yahya berkeliling ke sebuah ruangan spesial di rumahnya yang terdapat koleksi barang-barang antik.

Selain memiliki ketertarikan di bidang musik, Ahmad Dhani juga gemar mengoleksi barang-barang antik.

Baca juga: Ahmad Dhani Mengaku Pernah Positif Covid-19

"Sebenarnya ini bagian dari kita melestarikan, menurut aku penting," ujar Ahmad Dhani, dikutip dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Selasa (2/2/2021).

Helmy Yahya pun setuju kalau barang-barang antik peninggalan sejarah masa lalu harus dilestarikan.

Sembari melihat-lihat koleksi lainnya, Helmy Yahya bertanya apakah di antara barang-barang antik milik Ahmad Dhani ada yang tidak asli.

Baca juga: Ahmad Dhani Sakit, Mulan Jameela Ungkap Kerinduan dan Minta Doa

"Di sini ruangan ini enggak ada yang palsu?" tanya Helmy Yahya.

"Enggak ada, asli semua, autentik," ujar Ahmad Dhani.

Suami Mulan Jameela ini kemudian menjelaskan ada beberapa barang antik koleksinya yang telah ada sejak tahun 1945.

Kata Dhani, barang antik yang dibuat tahun 1945 memiliki kualitas lebih bagus dibanding yang dibuat pada tahun setelahnya.

Baca juga: Perceraian Ahmad Dhani dan Maia Estianty Jadi Pengalaman Terpahit Al Ghazali

"Jadi di tempat ini ada tiga jenis barang, kolonial itu berarti dia desain Eropa dibuat di Indonesia. Makanya furniture di bawah tahun 45, masih ada Belanda, masih bagus quality-nya daripada tahun 45," jelas Dhani.

Kepada Helmy Yahya, Dhani mengatakan kalau ruangan tersebut awalnya merupakan ruangan fulsal ketiga anaknya.

"Ini dulu kan aslinya ruang futsal, terus anak-anak sudah gede. Ini sebenernya gudang untuk menyimpan, cuma menyimpannya dengan rapi saja," tutur Dhani.

Musisi berusia 48 tahun ini mengaku mulai mengumpulkan koleksi barang-barang antiknya itu sejak tahun 2012.

"Karena ternyata enggak banyak yang tahu pencapaian seni yang paling tinggi itu sebenarnya barang antik. Kalau orang belum suka barang antik berarti pencapaian seninya belum tinggi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com