BANDUNG, KOMPAS.com - Penyanyi Yogyakarta Bagus Dwi Danto harus berhadapan dengan Pidi Baiq di DCDC Pengadilan Musik gara-gara album barunya, Kudu.
Seperti biasa, Pidi Baiq yang bertindak sebagai jaksa bersama Budi Dalton melemparkan pertanyaan-pertanyaan serius nan kocak kepada terdakwa, Bagus Dwi Danto.
Sidang yang dipimpin artis Man Jasad ini pun mengungkap sisi lain Bagus Dwi Danto yang fenomenal dengan Sisir Tanah-nya.
Bagus Dwi Danto adalah sosok di balik nama Sisir Tanah. Ia dikenal sebagai musisi yang aktif terjun dalam berbagai kegiatan aktivisme sosial dan gerakan akar rumput.
Keterlibatan Bagus secara personal dalam banyak ruang penderitaan warga yang menjadi korban atas perampasan hak-hak sipil, penggusuran, hingga praktik ketidakadilan berbekas dan meninggalkan jejak sejarah perlawanan dalam setiap karyanya.
Kesunyian nyanyiannya mengantar pendengar pada pengalaman otentik menyoal kegelisahan, kekecewaan, kemarahan, dan kebencian pada kehidupan dunia nyata yang sedang tidak baik-baik saja.
Setelah sukses dengan Sisir Tanah yang berjalan satu dekade, Bagus tiba-tiba memutuskan untuk menjadi solois.
"Kenapa harus solois? Harusnya kan 'jogjais'?" ujar Pidi Baiq dan Budi Dalton diikuti gelak tawa penonton DCDC Pengadilan Musik di Kafe The Panas Dalam Bandung, Jumat (26/11/2021) malam.
Dengan gaya kalemnya, Bagus mengatakan, keputusan itu diambil karena kurang modal. Sebab yang namanya band harus patungan.
Di persidangan, Bagus pun menceritakan album barunya yang mengangkat musik folk. Album ini menceritakan perjuangannya melewati masa kelam kala dunia dicengkram pandemi.
Album ini direkam pada pertengahan Februari 2021 di Bali dan dikerjakan secara gotong royong melibatkan beberapa musisi.
Ketua Hakim Man Jasad akhirnya memberikan keputusan tidak bersalah kepada Bagus.
"Saya memutuskan bahwa Bagus ini bebas, tapi ada syaratnya, harus bisa berkolaborasi dengan lintas genre," katanya.
Produser DCDC Pengadilan Musik, Addy mengungkapkan, Bagus Dwi Danto diseret sebagai terdakwa karena perubahan namanya dari Sisir Tanah.
"Kami penasaran kenapa dia ganti nama, menarik untuk disimak," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.