JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak muncul di tahun 1992, musik Kpop sudah menghasilkan empat generasi.
Tahun lahir para idol di masing-masing generasi tersebut sudah pasti menjadi perbedaan mencolok.
Kemudian, seiring pesatnya perkembangan teknologi, cara promosi mereka juga berbeda.
Lantas apa lagi perbedaan yang ada dari idol Kpop generasi 1, 2, 3, dan 4? Berikut penjelasannya dari berbagai sumber.
Mengutip dari Koreaboo, generasi pertama yang merupakan generasi lahirnya Kpop masih menggunakan konsep yang telah terbentuk, yakni meniru boy band Amerika dan idola Jepang.
Genre lagunya terpangaruh musik Hip Hop dengan beberapa bait nyanyian rap, dan koreografi tarian masih menampilkan gerakan dasar.
Member dalam grup juga biasanya memakai busana seragam dan gaya rambut Harajuku yang dicat bermacam-macam warna.
Baca juga: Idol Kpop Generasi 1
Idol Kpop generasi 2 sudah mulai berkembang ke negara di luar Korea. Sehingga, ide untuk melakukan tur dunia juga muncul.
Boy group dan girl group generasi ini mulai memakai kesan selebritas misterius yang tak tersentuh dan bintang yang ramah.
Sebelum debut, biasanya mereka masuk agensi dengan cara audisi. Lalu, menjalani masa trainee selama lebih dari tiga tahun.
Kemudian, tinggal di asrama bersama para calon idol lainnya.
Baca juga: Idol Kpop Generasi 2
Idol Kpop lalu mulai tampil di acara televisi, punya program reality show sendiri, bahkan berakting di drama Korea.
Namun, mereka masih sering menggunakan busana yang modelnya mirip ataupun sama antara para member.
Hanya saja, ide-ide segar mulai muncul dari generasi ini. Mulai dari konsep lightstick, merchandise, mini album hingga fandom.
Ciri yang paling dapat dibedakan dari boy group dan girl group generasi 3 adalah adanya target penikmat karya mereka dalam skala internasional.
Platform media sosial, seperti Twitter dan Instagram, bersama dengan platform streaming, seperti YouTube dan Naver, merupakan pemicu globalisasi Kpop.
Baca juga: Idol Kpop Generasi 3
Idola generasi 3 juga lebih banyak mengembangkan dan menceritakan konsep grup dan/atau "alam semesta" mereka masing-masing untuk menarik penggemar yang menginginkan dan membutuhkan kesenangan lebih dari sekadar musik.
Member grup juga semakin banyak yang berasal dari luar Korea.
Kualitas video musik yang ditawarkan lebih cemerlang seiring dengan kecanggihan kamera, koreografi idol generasi 3 juga lebih rumit dan padat. Serta, konten promosi lebih banyak.
Di generasi inilah penjualan merhandise dari agensi mengalir deras. Membuat para fans berlomba-lomba membeli pernak-pernik idola mereka dengan harga tak murah demi mengoleksinya.
Oleh karena itu, fandom Kpop semakin menunjukkan eksistensi mereka dalam memberikan dukungan garis keras kepada idola tercinta.
Baca juga: Grup Kpop yang Diprediksi Terkaya Tahun 2022
Idol Kpop generasi 4 banyak yang lahir ke publik melalui ajang survival yang tayang di televisi dan penilaiannya melalui voting masyarakat.
Misalnya, lima kontestan dengan nilai tertinggi di acara tersebut akan didebutkan melalui sebuah grup.
Mungkin cara ini dipakai untuk melihat idol mana yang popularitasnya tingggi dan punya banyak penggemar walaupun belum debut. Bagaimana pun besarnya jumlah fans berpengaruh pada pemasukan agensi.
Batasan apapun dalam Kpop juga semakin runtuh, mulai dari genre hingga budaya.
Konsep AI (Artificial Intelligence) tak ketinggalan mulai diadaptasi oleh agensi dan grup.
Contohnya, girl group Aespa yang punya dunia digital tempat mereka tinggal dan masing-masing empat membernya punya avatar yang dinamakan ae.
Video musik pun ada yang menggunakan tampilan AI.
Baca juga: Idol Kpop Generasi 4
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.