Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2022, 18:13 WIB
Ady Prawira Riandi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lagu "Indonesia Raya" merupakan lagu kebangsaan Indonesia yang biasa dinyanyikan di acara-acara penting kenegaraan.

Lagu ini diciptakan Wage Rudolf Soepratman pada tahun 1924.

"Indonesia Raya" kemudian diperkenalkan di depan umum pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam acara Kongres Pemuda II di Batavia (Jakarta).

Setelah mengalami beberapa kali perubahan, lagu "Indonesia Raya" akhirnya diputar dalam upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia setelah pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno.

Baca juga: Baru Menarik Perhatian, Cicit WR Soepratman Andrea Turk Malah Gelar Konser Perpisahan

Sejak saat itu, "Indonesia Raya" ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Republik Indonesia sesuai dengan PP No. 44 Tahun 1958.

Sejarah

Setelah dikumandangkan di hadapan para peserta Kongres Pemuda II, lagu "Indonesia Raya" sempat dilarang selama masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Meskipun demikian, para pemuda tetap menyanyikan lagu ini sebagai bentuk keinginan merdeka dari penjajah.

Teks lagu "Indonesia Raya" pertama kali dipublikasikan surat kabar berbahasa Melayu, Sin Po.

Sementara rekaman pertamanya dimiliki oleh seorang pengusaha bernama Yo Kim Tjan.

Baca juga: Risma Resmikan Museum WR. Soepratman di Hari Pahlawan

Awalnya WR Soepratman menulis lagu "Indonesia Raya" dengan tangga nada C dan catatan khusus berbunyi "Djangan Terlaloe Tjepat".

Perjalanan "Indonesia Raya"

Secara musikal, lagu "Indonesia Raya" justru pertama kali diaransemen secara layak oleh orang Belanda bernama Jos Cleber.

Jos Cleber menerima permintaan Jusuf Ronodipuro yang saat itu menjabat sebagai Kepala Studio RRI Jakarta.

Jos Cleber pun akhirnya menyusun aransemen baru sekaligus menyempurnakan versi awalnya setelah menerima masukan dari Presiden Soekarno.

Museum WR. Soepratman di Jalan Mangga Nomor 21. Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur. Museum ini merupakan rumah terakhir WR Soepratman sebelum meninggal dunia pada 17 Agustus 1938.www.humas.surabaya.go.id Museum WR. Soepratman di Jalan Mangga Nomor 21. Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur. Museum ini merupakan rumah terakhir WR Soepratman sebelum meninggal dunia pada 17 Agustus 1938.

Rekaman asli Jos Cleber dari tahun 1950 kemudian direkam kembali secara digital di Australia.

Baca juga: Baru Menarik Perhatian, Cicit WR Soepratman Andrea Turk Malah Gelar Konser Perpisahan

Saat ini rekaman asli versi Jos Cleber tersimpan rapi di RRI Jakarta.

Profil dan Biodata Wage Rudolf Soepratman

Wage Rudolf Soepratman atau WR Supratman lahir pada 19 Maret 1903 di Desa Somongarui, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

WR Supratman juga dikenal sebagai anggota dari grup musik jazz Black and White Jazz Band.

WR Supratman mempelajari musik dari kakak iparnya, Willem van Eldik.

Setelah tinggal di Jakarta, WR Supratman membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul.

Tulisan di majalah itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.

Lagu "Indonesia Raya" kemudian tercipta dari tangan dingin WR Supratman saat sedang tinggal di Bandung.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com