JAKARTA, KOMPAS.com - Ismail Marzuki adalah pencipta dan penulis lagu yang karyanya bersejarah bagi Indonesia.
Beberapa lagu buatannya berjudul "Indonesia Pusaka", "Rayuan Pulau Kelapa", dan "Halo-halo Bandung".
Pada 5 November 2004, Ismail Marzuki ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Namanya diabadikan sebagai nama pusat kesenian di Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM).
Ismail Marzuki telah membuktikan bakat bermusiknya sejak usia 17 tahun. Lagu pertama yang dikarangnya adalah "O Sarinah".
Jenius dalam mengoperasikan alat musik, ia pernah menjadi pemain gitar, saxophone, dan harmonium di orkes musik Lief Java mulai 1936.
Ia pernah bergabung dengan orkestra radio Radio Militer Jepang, Hozo Kanri Keyku.
Sang maestro juga dipercaya memimpin Orkes Studio Jakarta.
"Oh Sarinah"
"Keroncong Serenata"
"Roselani"
"Keroncong Sejati"
"Pulau Saweba"
"Di Tepi Laut"
"Duduk Termenung"
"Als de Ovehedeen"
"Als’t Meis is in de tropen"
"Bapak Kromo"
"Bandaneira"
"Olee lee di Kutaraja"
"Rindu Malam"
"Lenggang Bandung"
"Melancong ke Bali"
"Panon Hideung"
"Di Ambang Sore"
"Aryati"
"Gugur Bunga"
"Melati di Tapal Batas"
"Wanita"
"Rayuan Pulau Kelapa"
"Sepasang Mata Bola"
"Bandung Selatan di Waktu Malam"
"Ibu Pertiwi"
"Hari Lebaran"
"Halo, Halo Bandung"
"Juwita Malam"
"Sabda Alam"
"Rindu Lukisan"
Pada 1940, Ismail Marzuki menikah dengan Eulis Zuraidah yang juga pandai bermusik.
Mereka mengadopsi keponakan Eulis, Rachmi sebagai anak mereka.
Ismail Marzuki meninggal tanggal 25 Mei 1958 karena menderita sakit paru-paru.
Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.