Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata-kata Bijak Preman Pensiun: Beri Banyak Pelajaran Hidup

Kompas.com - 27/09/2022, 12:55 WIB
Ady Prawira Riandi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sinetron dan film Preman Pensiun banyak dicintai masyarakat Indonesia, khususnya warga Jawa Barat.

Kisah para preman yang pensiun dan menghadapi cobaan hidup baru ini selain lucu juga memberikan pelajaran hidup.

Kekuatan utama dari Preman Pensiun, baik versi sinetron atau filmnya, adalah dialog-dialog sederhana yang menyentuh.

Kedekatan antara para karakter dengan kehidupan sehari-hari membuat Preman Pensiun disukai.

Kata-kata bijak pun kerap terucap dari karakter-karakter favorit Preman Pensiun seperti Kang Bahar (Alm. Didi Petet) dan Kang Muslihat (Epy Kusnandar).

Berikut ini kata-kata bijak Preman Pensiun yang memberi banyak pelajaran hidup.

  • "Kita pernah susah, habis itu senang. Mungkin kita harus susah sekali lagi, lebih susah dari waktu itu. Supaya kalau kita senang lagi, benar-benar senang."

  • "Tidak perlu menjadi pemimpin untuk disegani. Karisma dan kewibawaan diri lebih memiliki andil daripada kekuasaan."

  • "Kita harus dapat mengalahkan rasa takut tapi jangan hilangkan rasa takut itu. Kecuali kamu mau berhenti jadi manusia."

  • "Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, adanya di samping untuk jadi pendamping. Bukan di punggung untuk jadi tulang punggung."

  • "Utamakan kopi jangan utamakan cinta. Karena otak butuh inspirasi, bukan air mata."

  • "Terkadang masalah itu datang hanya untuk mengetahui seberapa berani kamu untuk menghadapinya."

  • "Kalau tetap kumpul, kita harus akur. Kalau terpaksa berpisah, kita saling mendoakan saja."

  • "Di bawah pemimpin yang baik, anak buah bodoh pun ada gunanya. Tapi di bawah pemimpin yang bodoh, pasukan terbaik pun kocar-kacir."

  • "Saya mau belajar bekerjasama dari tim sepak bola, bagaimana sekelompok orang berjuang bersama-sama untuk meraih sebuah kemenangan. Bukan dengan saling mengandalkan, tapi saling mendukung dan mempercayai."

  • "Menengok ke belakang itu boleh, untuk mengenang dan belajar. Tapi bukan untuk kembali."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com