JAKARTA, KOMPAS.com - Mengapa gosip artis ramai diminati? Pertanyaan itu mungkin sering kali terlintas di kepala Anda.
Berita-berita tentang para selebritas Tanah Air nyatanya tetap diburu dan dinikmati masyarakat Indonesia.
Hal serupa juga terjadi untuk para idola dari Hollywood atau bahkan Korea.
Semua berita dan informasi tentang artis yang bermunculan menjadi konsumsi masif yang tak terhindarkan.
Obsesi masyarakat terhadap pesohor, dalam hal ini artis, adalah hal natural.
Secara psikologis manusia adalah makhluk sosial yang hidup di lingkungan di mana masyarakat menaruh perhatian khusus pada mereka yang berada di puncak.
Para artis termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berada di puncak.
Di tengah keterbukaan arus informasi yang nyaris tanpa batas, memudahkan masyarakat mengakses berita-berita tentang artis yang diketahuinya.
Informasi artis soal gosip menjadi segmen paling disukai oleh masyarakat.
Kasus narkoba yang menjerat artis, kisruh rumah tangga artis, hingga gosip terkini para selebritas selalu berhasil menarik perhatian publik.
Psikologis Evolusioner Daniel Kruger dari University of Michighan, dikutip Live Science, mengatakan bahkan dalam masyarakat pemburu-pengumpul di mana barang-barang material termasuk langka terdapat sistem status hirarki.
Mereka mengamati perilaku individu yang dominan dalam kelompok mereka.
Alasannya, mereka mempelajari apa yang dilakukan oleh individu-individu berstatus tinggi dengan harapan mereka bisa menjadi bagian kelompok berstatus tinggi.
Atau, mereka mengamati tindak-tanduk individual berstatus tinggi karena mereka beranggapan akan lebih mudah menavigasi kehidupan sosial.
Kehadiran berbagai platform media sosial semakin mendukung kegiatan masyarakat memburu gosip dari para artis.
Kegiatan sehari-hari artis yang biasa dibagikan memudahkan masyarakat untuk mencerna, menggali, dan menyimpulkan sesuatu tanpa adanya konfirmasi.
Berita-berita gosip pun menjadi semakin banyak bermunculan karena asumsi tanpa konfirmasi dari netizen di dunia maya ini.
Awal mula munculnya acara gosip artis berada dalam konteks industri televisi di Indonesia pada tahun 1990-an.
Kemunculan awalnya merupakan respons dari kematian industri perfilman di tahun 1994 dan kesuksesan sinetron di televisi.
Industri gosip pun semakin berkembang sejak tahun 1997.
Genre acara ini dikembangkan dari ide Ilham Bintang, yang sebelumnya bekerja sebagai seorang jurnalis, dengan melahirkan acara Buletin Sinetron.
Acara tersebut memberikan ruang khusus bagi para bintang sinetron mengekspos kehidupannya di luar syuting.
Cek&Ricek menjadi acara gosip pertama yang disiarkan RCTI dan menuai kesuksesan besar.
Penonton, yang mayoritas didominasi ibu-ibu rumah tangga, menikmati suguhan gosip ini untuk kemudian dijadikan bahan rumpi saat bertemu.
Infotainment di stasiun televisi dirasa menjadi sajian yang lebih penting ketimbang harus mengikuti permasalahan di negeri ini seperti korupsi, kriminal, dan lain sebagainya.
Menonton acara gosip malah menjadi hiburan tersendiri bagi pemirsa di rumah saat keadaan sosial, masalah pemerintahan, hingga ekonomi dirasa terlalu berat untuk diikuti.
Perkembangan gosip tak hanya berhenti sampai di situ saja.
Setelah era televisi, gosip kemudian berkembang ke ranah digital.
Melalui kehadiran media online hingga platform media sosial, gosip kini bisa semakin mudah diakses oleh masyarakat.
Akses internet yang terhubung tanpa batas semakin membuat gosip dan masyarakat semakin dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.