JAKARTA, KOMPAS.com - DC Comics memperkenalkan sosok baru dari semestanya yang bernama Black Adam.
Black Adam adalah antihero berkekuatan super dari Kahndaq yang diperankan Dwayne Johnson.
Istilah antihero sering kali muncul dalam karakter-karakter fiksi superhero.
Tak hanya DC, Marvel pun memiliki sosok antihero seperti Deadpool dan Venom.
Secara harfiah antihero adalah tokoh utama dalam sebuah cerita fiksi yang tak memiliki karakteristik heroik konvensional namun cenderung lebih mengarah pada antagonis.
Sosok antihero sendiri terbagi dalam lima jenis berbeda seperti berikut ini.
Superhero klasik biasanya digambarkan sebagai karakter yang biasa memenangkan pertempuran dengan kecerdasan, kepercayaan diri, dan penilaiannya yang jeli.
Antihero klasik adalah kebalikan dari superhero klasik yang memiliki karakteristik seperti di atas.
Contoh dari sosok antihero klasik adalah Frodo dalam The Lord of the Rings yang merupakan orang biasa dan baik hati.
Namun Frodo mengemban banyak tanggung jawab karena cincin yang ditemukannya.
Berbicara soal antihero, Disney sebenarnya memiliki banyak sosok dalam cerita-cerita animasi klasiknya.
Antihero Disney cenderung lebih sarkastik dan realistis.
Mereka juga biasa mengedepankan logika daripada kehormatannya.
Karakter-karakter seperti ini biasanya akan berkembang menjadi superhero klasik pada akhir cerita.
Haymitch Abernathy dari trilogi Hunger Hames dan Severus Snape dari Harry Potter merupakan contoh dari jenis antihero Disney yang dikembangkan lebih luas.
Antihero pragmatis biasanya bersikap lebih netral dan mengedepankan moralitas.
Mereka tidak akan membunuh tanpa pandang bulu.
Sosok seperti ini cenderung membelot dari konsep kepahlawanan klasik pada akhir ceritanya.
Harry Potter sendiri, pada akhir seri, memenuhi peran ini, karena dia terus-menerus melanggar aturan, dan menggunakan dua kutukan yang tak termaafkan dan merampok bank demi membunuh Voldemort sekali dan untuk selamanya.
Jenis satu ini bisa dikategorikan sebagai antihero karena dia adalah pahlawan tak bermoral.
Pahlawan tak bermoral hidup di dunia yang memiliki moralitas yang terdiri dari berbagai warna abu-abu, dengan abu-abunya sendiri yang sedikit lebih terang dari para penjahat.
Seringkali mereka hidup dalam lingkungan yang sangat buruk, yang menyebabkan ketidakpercayaan mereka terhadap kemanusiaan dan kegemaran terhadap kekerasan.
Jack Sparrow dari film Pirates of the Caribbean adalah contoh dari jenis antihero seperti ini.
Mereka memiliki niat baik dan berjuang di sisi moral yang tinggi, tetapi mereka tidak terlalu peduli berapa banyak kerusakan yang mereka sebabkan atau siapa yang mereka habisi dalam perjalanan mereka untuk mencapai tujuan mereka.
Sosok antihero ini bertarung di pihak yang baik meski mereka tak memiliki motivasi baik.
Tujuan utama mereka biasanya untuk diri sendiri daripada kepentingan lebih luas.
Terkadang motivasi mereka bahkan hanya karena rasa bosan dan butuh lawan untuk 'bermain'.
Anda akan tetap menyukasi sosok antihero seperti ini.
Akan tetapi Anda tidak akan setuju dengan pilihan-pilihan yang mereka jalani dalam ceritanya.
Sherlock Holmes dalam serial BBC menggambarkan karakter antihero seperti ini.
Sejak awal cerita, Sherlock secara eksplisit sudah mengkalim dirinya sebagai sosiopat yang berpihak pada kebaikan.
Sherlock juga menegaskan dirinya hanya mengerjakan kasus-kasus tertentu yang membuatnya tertarik dan menstimulasi kerja otaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.