Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa TV Analog Dihapus? Apa Perbedaannya dengan TV Digital?

Kompas.com - 04/11/2022, 10:45 WIB
Melvina Tionardus,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siaran TV analog dihentikan secara nasional oleh Kemenkominfo mulai 2 November 2022 dan beralih ke siaran TV digital.

Ingat ya, tv analog itu berupa sistem siaran, bukan bentuk perangkat TV.

Banyak yang salah kaprah bahwa TV analog merupakan TV tabung dan berpikir harus membeli TV baru model smart TV yang lebih ramping. Bukan seperti itu pengertiannya.

Kenapa dihapus?

Selama ini sistem siaran TV analog memakai frekuensi 700 Mhz yang disebut juga golden frequency.

Dengan TV analog bermigrasi ke TV digital, frekuensi tersebut dapat digunakan untuk akses jaringan internet 5G.

Tanpa adanya penataan frekuensi, teknologi 5G tidak akan tersedia. Jaringan 5G diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital.

Migrasi TV analog ke TV digital menghasilkan digital dividend, yaitu frekuensi yang begitu bernilai.

Dengan adanya digital dividend, Indonesia juga bisa menghadirkan frekuensi khusus untuk lalu lintas komunikasi kebencanaan seperti sistem peringatan dini kebencanaan atau Early Warning System (EWS).

Keputusan migrasi TV ini juga mentaati Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Pasal 60A tentang Penyiaran sebagaimana diubah oleh Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

TV digital menghasilkan kualitas siaran yang lebih berkualitas, jernih, dan bersih bagi masyarakat.

Serta, mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lain yang sudah menyepakati penataan spektrum untuk layanan televisi dan telah melakukan ASO (analog switch off).

Perbedaan

Sinyal TV analog ditransmisikan menggunakan sinyal radio gelombang AM untuk video dan gelombang FM untuk audionya.

Adapun TV digital menerima transmisi sinyal dalam format bit atau data informasi, seperti di dalam cakram CD, DVD, dan Blu-ray. Semua data warna, gambar, dan suara diangkut berbarengan.

Sinyal TV digital diproses menggunakan kode binari 1 dan 0 yang kemudian diterjemahkan sebagai gambar dan suara. 

Kualitas gambar TV analog bergantung pada jarak dan lokasi geografis pemancar sinyal dan TV yang menerima sinyal. Jika jarak terlalu jauh, maka tampilan gambar pada TV analog akan terganggu.

Namun sinyal TV digital tidak akan menurun kualitasnya walau jarak TV dan pemancar jauh.

Kualitas gambar TV digital juga lebih jernih karena memiliki bandwith yang luas, didukung format 16:9, High Definition (HD), hingga 4K. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com