Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Pernapasan dalam Menyanyi, Apa Saja?

Kompas.com - 28/11/2022, 17:57 WIB
Ady Prawira Riandi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai seorang penyanyi, Anda harus menguasai teknik-teknik pernapasan yang benar.

Dengan menguasai teknik pernapasan yang benar, Anda bisa mengontrol suara yang keluar dari mulut.

Tak banyak yang tahu bahwa sepersekian detik tarikan napas yang diambil oleh seorang penyanyi bisa berpengaruh besar dalam suara yang dikeluarkannya.

Teknik pernapasan memegang peranan vital dalam karier seorang penyanyi.

Hal itu disebabkan karena penyanyi akan lebih memerlukan banyak udara yang keluar dan masuk melalui paru-paru.

Apabila seorang penyanyi tidak melatih pernapasannya secara rutin dan konsisten, maka itu akan sangat berakibat pada ketahanan daya tahan tubuhnya.

Biasanya penyanyi yang kurang melatih pernapasannya akan mudah tersengal-sengal ketika sedang bernyanyi.

Teknik pernapasan sendiri dibagi menjadi tiga bagian. Berikut penjelasannya.

Pernapasan dada

Pernapasan dada dapat dilakukan dengan cara menghirup udara ke dalam paru-paru dan menempatkannya pada bagian atas badan.

Pernapasan dada dapat dikatakan juga sebagai napas pendek sehingga sering digunakan ketika menyanyikan lagu dengan nada-nada rendah.

Penyanyi yang menggunakan teknik pernapasan ini, ironisnya, justru akan lebih mudah kehabisan napas saat bernyanyi.

Pernapasan perut

Pernapasan perut biasanya digunakan untuk menghasilkan suara yang lebih keras.

Caranya adalah dengan menghirup udara untuk kemudian dimasukkan dan ditahan dalam rongga perut hingga mengembang besar.

Jenis pernapasan ini kurang efektif karena membuat paru-paru menjadi lebih besar sehingga udara yang masuk menjadi lebih cepat keluar.

Pernapasan diafragma

Teknik pernapasan diafragma sering dianggap sebagai teknik pernapasan terbaik untuk para penyanyi.

Pada jenis pernapasan ini, penyanyi mampu mendapatkan udara lebih banyak sehingga membuat napas mereka menjadi lebih panjang dan kontrol udara lebih mudah.

Pada pernapasan diafragma, napas yang dikeluarkan dapat dikontrol dengan sadar oleh diafragma dan otot bagian kiri.

Ketika diafragma menegang dan luru, secara otomatis rongga perut dan rongga dada menjadi lebih longgar.

Kondisi seperti itu memungkinkan volume udara bertahan dan tekanan berkurang.

Alhasil, udara pun bisa masuk ke dalam paru-paru lebih banyak dari dua jenis pernapasan sebelumnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com