Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Musik Tarling Pantura: Sejarah, Musisi, dan Kompilasi Lagu

Kompas.com - 07/12/2022, 15:41 WIB
Ady Prawira Riandi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tarling adalah salah satu bentuk kesenian yang berkembang di wilayah pesisir pantai utara (Pantura) Jawa Barat, terutama wilayah Cirebon dan Indramayu.

Nama tarling sendiri diambil dari dua instrumen inti jenis musik ini, yakni gitar dan suling (seruling).

Tarling juga memiliki kepanjangan secara filosofi yang berarti "sing nelantar kudu eling" atau artinya "yang merantau harus ingat."

Musik ini seolah ingin mengingatkan kepada para perantau dari pesisir pantai utara untuk tetap ingat kampung halamannya dan berada di jalur kebaikan.

Sejarah

Tarling muncul di sekitar wilayah perbatasan Cirebon dan Indramayu pada sekitar tahun 1920.

Saat itu secara administratif wilayah tersebut berada di bawah Karesidenan Cirebon.

Pada masa itu tarling digunakan sebagai media hiburan bagi rakyat untuk mengisi kejenuhan karena penjajahan.

Musik tarling mulai digandrungi masyarakat Cirebon dan Indramayu pada tahun 1935.

Pada 1986, tarling mulai dilengkapi dengan alat musik lain berupa baskom dan ketipung kecil yang fungsinya sebagai perkusi.

Namun nama tarling sendiri pada saat itu masih belum digunakan sebagai jenis aliran musik.

Masyarakat setempat menyebutnya sebagai jenis musik Melodi Kota Ayu untuk wilayah Indramayu dan Melodi Kota Udang untuk wilayah Cirebon.

Nama tarling justru baru diresmikan saat RRI sering menyiarkan jenis musik ini.

Badan Pemerintah Harian (saat ini disebut DPRD) meresmikan nama tarling sebagai nama resmi jenis musik tersebut pada 17 Agustus 1962.

Seiring perkembangan zaman, tarling tak hanya berisi gitar dan suling saja.

Beberapa instrumen musik modern seperti keyboard, gendang, atau gitar listrik sengaja ditambahkan ke dalam musiknya.

Meski tergerus dengan perkembangan zaman, musik tarling tetap menjadi tradisi yang tak terlupakan di kawasan Cirebon dan Indramayu.

Lagu-lagu tarling masih tetap dibawakan di acara-acara besar atau hajatan agar masyarakat tak melupakan kesenian tradisional mereka.

Musisi

Beberapa tokoh ikut mengembangkan tarling hingga bisa bertahan sampai saat ini.

Uci Sanusi yang awalnya adalah seorang pimpinan grup keroncong akhirnya membentuk sebuah grup kesenian tarling.

H. Abdul Adjib juga dikenal sebagai orang penting dalam kelangsungan musik tarling.

Abdul adalah orang pertama yang menciptakan lagu tarling modern berjudul "Penganten Baru."

Tokoh lain yang terkenal di lingkungan musik tarling adalah Jayana atau Mama John.

Jayana awalnya hanya seorang wiraswara yang sering ikut mengisi pertunjukan tarling Uci Sanusi.

Namun karena suaranya yang sangat khas, Jayana akhirnya menjadi penyanyi tarling pria pertama yang dikenal luas.

Masa-masa awal tarling memang didominasi sinden perempuan.

Sunarto Martaatmaja juga menjadi tokoh tarling yang memadukan unsur musik dengan teater di dalam pertunjukan tarling.

Drama tarling yang pertama kali dipentaskan Sunarto adalah Gandrung Kapilayu atau Kasih Tak Sampai.

Kompilasi lagu tarling

  • "Dipikir-pikir"
  • "Janji Suci"
  • "Sunyaragi"
  • "Saedah Saeni"
  • "Keranginan"
  • "Sumpah Suci"
  • "Melati Segagang"
  • "Supir Inden"
  • "Gadis Indramayu"
  • "Nonton Berokan"
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com