JAKARTA, KOMPAS.com - Sinema elektronik atau sinetron masih menjadi salah satu program unggulan televisi swasta di Indonesia.
Pasar penonton yang besar membuktikan bahwa sinetron tak akan pernah mati di Indonesia.
Sinetron sendiri hadir menjadi sebuah hiburan yang bisa dinikmati dari siang hingga malam hari.
Banyak orang menilai bahwa sinetron tidak mendidik, apalagi untuk anak.
Namun, ada juga yang percaya bahwa sinetron bisa memberikan pesan-pesan moral dalam setiap ceritanya.
Jawabannya tentu saja tidak. Sinetron sebenarnya sudah melewati sensor sehingga akhirnya bisa tayang di televisi.
Namun sebaiknya sinetron tak disuguhkan kepada anak-anak di bawah umur karena kerap memunculkan adegan-adegan yang kurang baik.
Sebagian besar cerita sinetron pasti menampilkan pertengkaran, persaingan tidak sehat, kebencian, balas dendam, kekerasan, bahkan dalam beberapa kasus hingga pembunuhan.
Hal-hal di atas tentu saja sebaiknya dihindarkan untuk dikonsumsi anak-anak.
Berbeda dari film yang hanya sekali tonton, sinetron adalah program berkelanjutan dan bisa menjadi tontonan rutin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.