JAKARTA, KOMPAS.com - Alat musik petik yang selama ini dikenal luas ialah gitar. Padahal sebenarnya banyak alat musik petik lainnya yang tak kalah berbunyi menarik.
Adapun gitar kemungkinan berasal dari Mesir yang kemudian dikembangkan paling signifikan di Spanyol.
Berasal dari Hawaii, bentuk ukulele sangat mirip dengan gitar.
Perbedaannya terletak pada ukurannya yang lebih kecil dan senarnya yang hanya empat helai. Pada gitar terdapat enam senar.
Sasando adalah alat musik tradisional Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya Kabupaten Rote Ndao.
Sasando berasal dari kata sasandu, artinya alat yang bergetar (berbunyi). Terbuat dari daun lontar.
Dalam bahasa Inggris, kecapi disebut lute.
Di Indonesia alat musik ini merupakan khas daerah Jawa Barat dan Sulawesi.
Konon kecapi hasil ciptaan seorang pelaut. Maka itu bentuknya mirip seperti perahu.
Mandolin ialah alat musik yang berkembang di Bali. Mandolin berasal dari kata Mandarin karena dulu sangat cocok dan sering dimainkan untuk membawakan musik bernuansa mandarin. Seiring perkembangan jaman, mandolin tidak hanya memainkan nada-nada bernuansa mandarin tetapi lainnya juga.
Gayageum berasal Korea Selatan, bentuknya seperti kecapi dan terdiri dari 12 senar.
Alat musik ini diciptakan Raja Gasil, Raja ke-6 dari Kerajaan Gaya.
Sape merupakan alat musik tradisional Kalimantan Timur yakni suku Dayak.
Berasal dari bahasa lokal, sampek yang berarti memetik dengan jari.
Sape biasanya dimainkan saat acara pesta adat dan gawai padai (acara syukuran panen padi).
Berasal dari Amerika, banjo dikembangkan oleh orang Afrika yang menjadi budak di sana.
Bentuknya seperti gitar namun badannya bulat, senarnya ada empat atau lima.
Gambus ialah alat musik Turki dan erat dengan musik serta kesenian Islami.
Berdasarkan sejarah, gambus dikembangkan oleh Zeynel Abidin Cümbüs tahun 1930.
Gambus kemudian menyebar ke kebudayaan Indonesia seperti di Riau.
Alat musik ini merupakan alat musik Asia Selatan.
Sitar diyakini ialah turunan alat musik kuno India yang kemudian dimodifikasi agar sesuai dengan selera masyarakat Persia.
Harpa paling tua di dunia ditemukan sekitar tahun 2500 SM di zaman Mesir Kuno.
Harpa dapat dimainkan solo atau tanpa alat musik lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.