Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2023, 15:04 WIB
Melvina Tionardus,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kolintang adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia.

Kolintang termasuk alat musik yang cara memainkannya dipukul.

Asal

Kolintang adalah alat musik suku Minahasa, dari provinsi Sulawesi Utara.

Mengutip situs DJKN Kementerian Keuangan RI, nama Kolintang terinspirasi dari bunyi nada yang keluar dari alat musik tersebut seperti tong untuk nada rendah, ting untuk nada tinggi, dan tang untuk nada tengah, serta menggunakan istilah “ber tong ting tang” sambil mengungkapkan kalimat “Maimo Kumolintang” untuk mengajak orang memainkannya.

Lambat laun ungkapan tersebut berubah menjadi kolintang.

Penggunaan 

Dahulu, kolintang digunakan untuk upacara ritual adat yang berhubungan dengan pemujaan roh leluhur.

Seiring berjalannya waktu musik Kolintang sering difungsikan sebagai pengiring tarian, pengiring lagu, atau pertunjukan musik. 

Bahan pembuatan

Kolintang terbuat dari kayu khusus yang ringan namun cukup padat kemudian disusun membentuk garis-garis sejajar. 

Pada umumnya kayu yang digunakan adalah kayu telur, kayu bandaran, kayu wnuang, dan kayu kakinik. 

Kayu dikeringkan terlebih dahulu sebelum diproses menjadi bilah-bilah kecil dan disesuaikan panjangnya hingga menghasilkan nada yang sesuai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau