Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinopsis Novel Salah Asuhan Karya Abdul Muis, Tokoh Utama dan Temanya

Kompas.com - 18/01/2023, 13:10 WIB
Ady Prawira Riandi,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah Asuhan merupakan novel awal tahun 1920-an karya Abdul Muis atau Abdoel Moeis yang diterbitkan oleh Balai Pustaka.

Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1928 dan sudah mengalami puluhan kali cetak ulang.

Abdul Muis mengangkat latar belakang kehidupan pribumi di masa penjajahan Belanda yang merasakan begitu banyak diskriminasi.

Baca juga: Resensi Novel Matahari Minor Tere Liye

Selain itu, novel ini juga mengangkat permasalahan lain dari mulai sistem perekonomian yang dijalankan hingga masuknya budaya Eropa yang memengaruhi kehidupan para pribumi.

Sinopsis dan tokoh utama

Tokoh utama dari novel Salah Asuhan adalah seorang pemuda pribumi asal Solok bernama Hanafi.

Hanafi telah ditinggal mati sang ayah dan harus bertahan hidup berdua dengan ibunya.

Berbeda dari anak-anak lainnya, Hanafi dianugerahi kecerdasan sehingga bisa melanjutkan sekolah menengah ke HBS, Hogere Burgerschool yang notabene adalah sekolah khusus bagi orang Belanda, Eropa, Tionghoa, dan pribumi elit.

Baca juga: Apa yang Membedakan Novel dan Cerpen?

Biaya sekolah Hanafi dibayar oleh ibunya dengan bantuan dari pamannya.

Semenjak masuk ke sekolah tersebut, kehidupan Hanafi mulai dipengaruhi oleh budaya Eropa.

Hanafi lalu mulai dekat dengan seorang gadis Perancis bernama Corrie du Busse. Keduanya kerap melakukan kegiatan bersama sampai akhirnya cinta tumbuh begitu saja.

Hanafi menaruh hati pada Corrie. Namun Corrie hanya menganggap Hanafi sebagai teman biasa.

Baca juga: Cara Membuat Sinopsis Novel agar Ceritamu Dilirik Penerbit

Hanafi akhirnya mengungkapkan perasaannya kepada Corrie. Corrie pun kemudian menjauh dan memutuskan pindah dari Solok ke Betawi.

Corrie tak ingin menikah dengan pribumi yang saat itu derajatnya masih dianggap rendah dibandingkan orang Eropa.

Novel Salah Asuhan mempersoalkan percintaan Hanafi dan Corrie du Burse.

Hanafi rela melepaskan semua atribut keindonesiannya seperti nama, kasih sayah ibu, adat istiadat Minangkabau, agama, hingga negaranya demi mendapatkan Corrie.

Hanafi bahkan melupakan Minangkabau dengan melepaskan gelar Sutan Marajo Ameh dan mengubah namanya menjadi Christian Han.

Lebih parahnya, Hanafi juga telah melukai hati ibunya, Mariam, yang telah membesarkannya dengan penuh perjuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau