JAKARTA, KOMPAS.com - Serial The Last of Us menjadi ramai diperbincangkan karena membawa nuansa baru 'zombie' di dunia perfilman.
Serial yang merupakan adaptasi dari video game ini menghadirkan teror 'zombie' yang berasal dari jamur Cordyceps.
Lantas, apa sebenarnya jamur Cordyceps yang menjadi biang kerok munculnya Cordyceps Brain Infection (CBI) dalam serial The Last of Us?
Dalam episode pertamanya, The Last of Us langsung membawa penonton pada kekhawatiran akan serangan virus yang dapat mematikan umat manusia.
Lewat perbincangan di sebuah televisi di tahun 1968, Doktor Neuman menyatakan, virus dan bakteri bukanlah hal yang harus ditakutkan umat manusia.
Ketakutan terbesar Doktor Neuman datang dari jamur Cordyceps yang mampu mengendalikan inangnya.
Virus bisa membuat seseorang sakit, tapi jamur bisa mengubah pikirannya.
Doktor Schoenheiss lalu membantah pernyataan Doktor Neuman dengan berkata bahwa jamur bukan ancaman pada manusia karena mereka tak mampu bertahan jika suhu inangnya lebih dari 34 derajat Celsius.
Semua itu kemudian berubah ketika Doktor Neuman berandai-andai bagaimana jika terjadi pemanasan global dan perubahan iklim di dunia sehingga jamur Cordyceps bisa beradaptasi.
Naughty Dog selaku pengembang permainan The Last of Us mengatakan sumber inspirasi dari Cordyceps ini datang dari salah satu episode Planet Earth BBC yang berjudul "Jungles".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.