JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran serial The Last of Us mengingatkan kembali para penikmat film terhadap ancaman berbahaya dari virus, jamur, dan zombi.
Padahal, umat manusia baru saja berjuang melewati pandemi Covid-19 yang menewaskan banyak korban.
Tema-tema tentang dunia apokaliptik yang hancur akibat virus memang sudah bukan hal baru di industri perfilman.
Selama ini ada banyak filmmaker yang berusaha untuk mengangkat tema tersebut dan menyajikannya dengan berbagai pendekatan serta teorinya.
28 Days Later merupakan salah satu film zombi terbaik di era 2000-an.
Film garapan sutradara Danny Boyle ini mengajikan teror zombi mengerikan dengan sinematografi dinamis.
28 Days Later bercerita tentang sekelompok penyintas di dunia pasca-pandemi gara-gara virus yang disebabkan oleh percobaan ilmiah.
Pada 2017, jajak pendapat dari 150 aktor, sutradara, penulis skenario, produser, dan kritikus untuk majalah Time Out menyatakan 28 Days Later sebagai film pandemi terbaik.
Boyle dianggap mampu menyeimbangkan kengerian dari teror zombi dengan penggambaran spektakuler dan perjuangan hidup yang menghibur saat melawan segala rintangan.
Contagion merupakan film garapan sutradara Steven Soderbergh tentang pejabat pemerintah dan ilmuwan yang mencoba mengidentifikasi dan memerangi penyebaran penyakit dari sebuah virus mematikan.
Contagion dianggap realistis karena beberapa istilah yang akhirnya digunakan di dunia saat pandemi Covid-19 berkaitan dengan filmnya.
Penulis naskah Scott Z Burns bahkan banyak diserbu pertanyaan dari orang-orang tentang dari mana ia bisa mengetahui sebuah virus akan muncul dari kelelawar dan kemunculan istilah social distancing atau jaga jarak.
Bicara tentang film virus dan kehancuran dunia, jangan pernah lupakan World War Z.
Film yang dibintangi oleh Brad Pitt ini menampilkan kekacauan dunia yang diakibatkan oleh serangan zombi.
Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Max Brooks.