Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2023, 17:26 WIB
Ady Prawira Riandi,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Electronic Dance Music atau dikenal juga dengan EDM merupakan genre yang sedang naik daun dalam satu dekade terakhir.

Popularitasnya terus melambung seiring pergeseran musik ke arah digital.

Namun EDM selalu dianggap sama dengan musik disko, aliran musik untuk dansa yang berkembang di era 1970-an.

Perbedaan musik disko dan EDM

Disko berasal dari kata discotheque, Bahasa Prancis yang berarti klub dansa.

Disko adalah genre musik yang biasa mengiringi orang-orang untuk berdansa di klub-klub dansa di Amerika Serikat pada tahun 1970-an.

Istilah disko awalnya dipakai khusus untuk musik dansa Afrika-Amerika.

Namun istilah tersebut akhirnya digunakan untuk menyebut semua musik dansa yang sedang populer saat itu.

Para disjoki atau DJ memutar sebuah piringan hitam di sebuah diskotek untuk menemani para pengunjung berdansa.

Lagu-lagu bernuansa funk dan soul mulai menguasai lantai dansa di tengah era kejayaan rock.

Runtuhnya era kejayaan disko datang di akhir tahun 1970-an di mana sentimen antidisko mulai berkembang, terutama di Amerika Serikat.

Pada akhirnya, disko tak pernah mati melainkan bermutasi menjadi berbagai genre musik dance seperti dance-pop hingga hiphop.

Sementara itu EDM muncul pertama kali di pertengahan tahun 1980-an.

Genre musik ini langsung meroket berkat nama-nama besar seperti Daft Punk, Marshmellow, Skrillex, DJ Snake, hingga Calvin Harris.

EDM sendiri merupakan genre musik hasil perkembangan disko.

EDM muncul dengan memadukan pop elektro, funk, dan boogie.

Ragam genre musik tersebut diolah dengan kecanggihan teknologi dan aplikasi komputer yang akhirnya melahirkan EDM.

Variasi musik elektronik pun terus berkembang menjadi techno, house, electro house, progressive house, trance, grime, dubstep, hingga moombahton.

Jadi kesimpulannya, disko dan EDM adalah dua jenis musik yang berbeda meski sama-sama dimainkan oleh DJ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com