KOMPAS.com – Sebagai salah satu wali yang menyebarkan Islam di pulau Jawa, Sunan Kalijaga menjadikan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Tak heran, selama hidupnya, Sunan Kalijaga telah menciptakan beberapa lagu dan tembang yang menemaninya berdakwah penduduk dari satu tempat ke tempat lain di Pulau Jawa.
Sunan Kalijaga juga merupakan salah satu dari sembilan wali atau walisongo.
Diketahui, Sunan Kalijaga lahir di Tuban pada tahun 1450 dan wafat di Kadilangu, Demak pada tahun 1513.
Lagu “Ilir Ilir” diciptakan Sunan Kalijaga di tengah kondisi politik Pulau Jawa tidak stabil, lagu ini tercipta ketika Kerajaan Majapahit runtuh di abad ke-16.
Lagunya sangat sarat nilai religi yang memudahkan masyarakat saat itu dalam memahaminya.
Lagu “Ilir Ilir” sampai kini masih sering dinyanyikan, pernah juga dinyanyikan ulang dalam aransemen baru oleh kelompok kesenian pimpinan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun, yakni Kiai Kanjeng.
Lagu “Gundul-gundul Pacul” terdengar jenaka dan sering dinyanyikan oleh anak-anak.
Namun, Sunan Kalijaga menciptakan lagu ini sebenarnya untuk memberikan nasihat serta sindiran kepada penguasa kala itu.
Makna di balik lagu ini adalah orang yang dipercaya mengemban jabatan harus bisa menggunakan inderanya dengan baik agar tak sombong dan semena-mena atas kekuasaan yang dimiliki.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.