JAKARTA, KOMPAS.com - Pangeran Harry mengaku ingin berdamai dan melakukan rekonsiliasi dengan keluarganya.
Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah kesempatan wawancara dengan BBC di California setelah dinyatakan kalah dalam pengadilan terkait perlindungan keamanan dari pemerintah Inggris.
Harry mengaku banyak perselisihan dan ketidaksepakatan antara dirinya dan beberapa anggota keluarganya.
Baca juga: Raja Charles dan Pangeran Harry Tak Saling Bicara Berbulan-bulan, bahkan Reject Teleponnya
Namun ia telah memaafkan mereka dan berharap dapat kembali berhubungan baik sebab tidak ada gunanya terus berselisih seperti sekarang.
"Hidup ini terlalu berharga," ujarnya pada awal Mei 2025.
Harry juga mengkhawatirkan kondisi ayahnya, Prince Charles, yang kini telah berusia 76 tahun.
"Saya tidak tahu berapa lama lagi waktu yang dimiliki ayah saya," katanya.
Baca juga: Tuntutan Pengamanan Ditolak Pemerintah Inggris, Pangeran Harry Ajukan Banding
Selain menyoroti hubungan dengan keluarganya yang masih renggang, Harry juga menyatakan keinginan untuk mengenalkan anak-anaknya dengan tanah kelahiran ayahnya.
Ia berharap kedua anaknya, Archie Harrison Mountbatten-Windsor dan Lilibet Diana Mountbatten-Windsor bisa datang ke Inggris.
Namun, menurut Harry, keinginan untuk membawa istrinya Meghan Markle dan kedua anaknya ke Inggris sulit terwujud saat ini.
Baca juga: Pangeran Harry Dituding Melecehkan dan Membully Ketua Yayasan Sentebale
Harry mengkhawatirkan keamanan keluarganya setelah pemerintah Inggris memutuskan untuk menurunkan tingkat perlindungan keamanannya setelah memilih mundur dari tugas kerajaan.
Ia juga mengecam komite yang bertanggung jawab atas keamanan anggota senior keluarga kerajaan, Protection of Royalty and Public Figures (Ravec).
Ravec merupakan komite pemerintah yang bertanggung jawab atas keputusan seputar keamanan yang didanai oleh pembayar pajak.
Baca juga: Tak Ada Rencana Deportasi Pangeran Harry, Donald Trump: Dia Sudah Punya Banyak Masalah
Ravec, atas nama pemerintah Inggris, memutuskan Pangeran Harry dan keluarganya tidak akan menerima pengamanan penuh saat berada di Inggris setelah ia mundur dari tugas-tugas kerajaan pada tahun 2020.
Meskipun telah dinyatakan kalah di tingkat Pengadilan Tinggi pada Februari 2024 dan Pengadilan Banding pada April 2024, Harry berencana akan tetap melanjutkan proses bandingnya.
"Saya rindu Inggris," ungkap Pangeran Harry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.