"Dari (kampanye) Pemilu 1991, bendera Slank, foto Slank, suka dibawa partai. Foto Kaka dibawa partai, buat gue itu enggak masalah. Jadi, kalau ada berita Bimbim marah-marah (karena foto, bendera, atau atribut-atribut lain dari Slank dibawa dalam kampanye), itu enggak bener," kata pemilik nama lengkap Bimo Setiawan Almachzumi ini dalam wawancara di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (28/3/2014).
"Kalau foto Kaka, bendera Slank, atau foto Bang Iwan Fals dibawa dalam kampanye, itu sering ya. Kan banyak juga Slanker yang ikutan kampanye," imbuhnya.
Di luar masalah atribut-atribut Slank dibawa dalam kampanye pemilu, Bimbim berharap para Slanker tetap menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2014.
"Kalau kita nyoblos, kita bisa protes, bahkan bisa ngejatuhin mereka (kalau pemimpin terpilih tak bertugas dengan baik dan benar). Kecuali kalau enggak nyoblos, jangan protes," pesan Bimbim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.