"Awal mau ikut seleksi itu aku lalui dengan menempuh perjalanan 12 jam ke Makassar dan itu juga sempat ditipu sopir taksi," kisah Evi dalam wawancara di Radio Muara, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (11/8/2015) malam.
Evi bercerita pula tentang ia harus membayar ongkos taksi hingga ratusan ribu rupiah, padahal sebenarnya ia cukup membayar 20 ribu rupiah saja.
"Waktu itu pas mau seleksi, aku mau ke rumah saudara sepupu dulu yang ada di Makassar. Itu pertama kali juga aku ke Makassar. Aku naik taksi dan sopirnya bilang kalau dia enggak tahu alamat yang aku kasih. Akhirnya muter-muter enggak jelas gitu sampai sepuluh kali. Aku disuruh bayar ratusan ribu padahal harusnya 20 ribu saja," tuturnya lalu tertawa.
Evi menduga hal itu terjadi karena ia terlihat seperti orang dari kampung yang baru datang ke Makassar dan tak tahu jalan di sana sehingga sopir taksi itu pun lantas menipunya.
"Mungkin karena aku baru datang dari kampung dan itu pasti jadi kesempatan kan buat dia. Apalagi waktu itu aku juga belum tahu alamat yang akan kutuju," kata Evi.
Meski sempat mengalami kejadian tersebut, Evi bersyukur karena ia kini telah dinobatkan menjadi Juara 1 D'Academy 2.
"Meski ditipu, ya alhamdullilah malah bisa berkah," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.