"Saya pikir itu sebuah konsekuensi logis. Pada saat dia (artis) keluar dari zona dia, kemudian masuk pada zona baru, lalu mendapat respons, itu hal yang wajar," ujar Glenn kepada Kompas.com seusai jumpa pers di Torino Resto, Gunawarman, Jakarta Selatan, Rabu (9/9/2015), mengenai konsernya yang berjudul Menanti Arah.
Menurut Glenn pula, cara terbaik untuk mematahkan ejekan tersebut adalah dengan menunjukkan prestasi. Prestasilah yang akan membungkam olok-olok masyarakat.
"Kalaupun dia (artis) yang terpilih, kinerja yang menentukan dia," ujarnya.
Yang juga diolok-olok, lanjut Glenn, adalah artis yang menyampaikan pandangan kritisnya terhadap kinerja pemerintah.
"Saya pun sering di-bully pada saat saya menyampaikan pemikiran politik saya," kata produser film Cahaya dari Timur: Beta Maluku ini.
"Saya kira, itu bentuk dari pemikiran demokrasi kita. Tapi, saya yakin, kita akan melewati suatu proses yang jauh lebih dewasa. Ada saatnya nanti, ada aturan yang memberikan payung hukum. Harapannya seperti itu," katanya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.