JAKARTA, KOMPAS.com -- Penyanyi jazz Syaharani sangat bijak dalam menyikapi perbedaan pandangan antargenerasi.
Setiap generasi, menurut dia, membawa spirit baru, tetapi selalu ada kesamaan dengan generasi sebelumnya. Setiap generasi khas dan istimewa sebagai penerus sekaligus pencipta warisan budaya.
"Komunikasi paling penting dalam bekerja sama. Komunikasi yang mendasar, berjumpa, diskusi, latihan bersama, bukan hanya via sosmed (meskipun itu bisa membantu), itu yang saya usahakan selalu," kata Syaharani.
Kemampuan memahami karakter lintas generasi sangat dibutuhkan karena penggemarnya pun sangat beragam.
"Saya sementara ini hanya cek dari Facebook page 'syaharani4u' yang baru mencapai sekitar 46 K, tertinggi di usia 18-34. Tentu ini bukan satu-satunya input, karena kalau manggung generasi X banyak yang hadir," kata Syaharani.
Terlahir sebagai generasi X, Syaharani merasa generasinya rata-rata masih rajin update karya dan mengikuti perkembangan informasi, hanya saja lebih banyak pertimbangan dalam mengambil keputusan.
"Khusus X, kedalaman pengolahan ide datang dari kematangan pola pikir, merespons, dan bersikap, menjadi kekuatan," ujarnya.
Memandang generasi milenial, Syaharani melihat mereka memiliki adrenalin yang masih deras mengalir, gelora semangat, independen, kepercayaan diri yang tinggi, ekspresif, dan responsif.
"Hal-hal yang cocok dari generasi milenial dan X adalah energi menghasilkan semangat berkarya," kata Syaharani. (WKM)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Februari 2017, di halaman 16 dengan judul "Lintas Generasi".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.