REYKJAVIK, KOMPAS.com -- Album kedelapan penyanyi elektronik solo asal Eslandia, Bjork (49), dikeluarkan lebih cepat dua bulan dari jadwal semestinya. Langkah itu diambil perusahaan rekamannya, One Little Indian, karena album bertitel Vulnicura itu sudah bocor di internet. Meski menanggung kerugian, Bjork dan labelnya tidak mengajukan tuntutan.

Awal pekan lalu, Bjork mengumumkan memajukan peluncuran album baru itu melalui akun Facebook-nya.

"Vulnicura segera meluncur dalam waktu kurang dari 24 jam," tulisnya.

Versi digital album itu sudah bisa dibeli di iTunes dan Amazon. Sepekan sebelumnya, Bjork menyebutkan album itu bakal beredar di pasaran pada Maret mendatang.

Melalui pengumuman itu, ia juga menceritakan proses kreatifnya. Bjork menulis lagu-lagunya dalam suasana patah hati. Dia mendokumentasikan secara detail bagaimana perasaannya. Ada tiga lagu yang dipasang berurutan yang ia tulis sebelum berpisah dan tiga lagu lain setelah perpisahan itu.

Bekas vokalis grup rock alternatif Sugarcubes ini berkolaborasi dengan DJ dan produser Arca. Bjork kemudian mengaransemen orkestra musik gesek dan paduan suara untuk melengkapi lagunya.

"Saya harap kalian semua menyukainya," tulis Bjork.

Kepada Billboard, Derek Birkett, bos One Little Indian, mengatakan, kebocoran di internet itu merugikan, terutama terkait kontrak dengan distributor lagu digital. Beckett berharap penjualan album versi digital bisa mendongkrak versi piringan hitam pada Maret. (HEI)