Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rega: Kalau Kepepet Malah Dapat

Kompas.com - 15/02/2015, 18:59 WIB
Irfan Maullana

Penulis

KOMPAS.com/IRFAN MAULLANA Pencipta lagu Rega (kanan) menjadi narasumber acara Kompasiana Ngulik Meet the LAbels, di gedung Kelompok Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, Jumat (13/2/2015), yang dipandu oleh artis musik Nadia Fatira (kiri).
JAKARTA, KOMPAS.com -- Pencipta lagu "Takkan Lagi", Rega, yang merupakan jebolan ajang pencarian bakat Meet The LAbels 2013, membagi kiatnya dalam mencipta lagu kepada para blogger Kompasiana atau Kompasianer. Ia memilih mencipta lagu dengan cara tradisional.

"Kalau aku sih lebih ke cara tradisional. Kalau nulis (lirik dan kord) pakai tangan rasanya lebih luas, dari situ main pakai gitar. Tapi, memang teknologi voice recorder membantu juga," kisah Rega dalam acara Kompasiana Ngulik (Ngobrolin Musik dan Lirik) Meet The LAbels, di gedung Kelompok Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, Jumat (13/2/2015).

Setiap pencipta lagu memiliki ciri khas pada karyanya. Salah satu contohnya, lagu-lagu yang dicipta oleh artis musik Melly Goeslaw lebih mudah dikenali melalui nada-nadanya. Contoh lainnya, lagu-lagu Dewiq mudah diingat karena pemilihan bahasanya dalam lirik yang khas dan kekinian.

Lalu, bagaimana dengan penulis lagu pemula? Rega mencontohkan dirinya, ia lebih suka mencipta lagu berdasarkan pengalaman pribadi.

"Kalau dalam penulisan lagu ya itu, lebih ke pengalaman pribadi. Biasanya orang ada reff baru nyanyi. Kalau aku ambil nada dulu baru nyanyi, kebanyakan sih gitu. Kalau liriknya lebih ke keseharian," kupas Rega.

"Kalau gue sih apa yang gue rasakan langsung gue tuangin. Yang puitis-puitis sih malah jarang," terangnya.

Rega mengungkapkan, ia biasa mencipta lagu sesuai dengan suasana yang dirasanya dan cenderung membuat musiknya dulu.

"Kalau buat lirik dulu atau musik dulu, itu ada waktu tertentu, tergantung suasananya. Mau bikin pakai gitar, ya pakai gitar. Mau pakai keyboard, ya keyboard. Kalau gue dominan sih lebih ke nada dulu, terakhir baru lirik," jelasnya.

Namun, Rega mengaku, ada kalanya pencipta lagu mengalami kebuntuan.

"Pernah sampai mingguan (buntu). Ref (refrain) sudah dapat, tapi verse belum. Jadinya, diulang lagi sampai dapat. Tapi, ada spirit of mepet, artinya kalau kepepet itu malah langsung dapat ref sama verse-nya," kata Rega berbumbu canda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau