Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPI: Sinetron dan "Variety Show" Kita Rendah Kualitasnya

Kompas.com - 23/06/2015, 17:01 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Judhariksawan mengimbau stasiun-stasiun televisi untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sinetron dan variety show yang mereka siarkan. Pasalnya, dari hasil survei kualitas program televisi di sembilan kota besar di Indonesia, kedua kategori tersebut dinilai paling tak berkualitas.

"Kita masih sangat rendah kualitas siarannya di kategori sinetron dan variety show. Kami minta dikaji lebih jauh oleh stasiun televisi. Hasil survei ini diharapkan bisa jadi alternatif masukan atau bahan evaluasi," ucapnya dalam konferensi pers Hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi: Segmen Program Khusus di Gedung KPI Pusat, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015).

Beberapa sinetron dan variety show berdasarkan survei, dianggap sangat kurang dalam hal pembentukan watak dan jatidiri masyarakat. Juga banyak bermuatan mistik, horor dan kekerasan. Padahal tak sedikit dari sinetron dan variety show tersebut yang populer atau memiliki banyak penonton.

Judha menyoroti rendahnya kualitas sinetron di Indonesia khususnya yang bergenre mistik. "Perlu dilakukan pembenahan. KPI menilai sudah saatnya ada perombakan total terhadap sinetron dengan genre mistis. KPI tidak akan membiarkan masyarakat dicekoki dengan tayangan-tayanagan yang justru tidak memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas kepribadian bangsa," kata Judha.

Diberitakan sebelumnya, menurut hasil suvei KPI, sinetron Mak Ijah Pengen ke Mekah, 7 Manusia Harimau, dan Sinema Pintu Tobat dinilai berkualitas rendah. Begitu juga variety show Late Night Show (Trans TV), Duo Pedang (Global TV) dan Pesbukers (ANTV).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com