Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erwin Gutawa Garap Musik untuk PON XIX dan Peparnas XV

Kompas.com - 24/02/2016, 08:52 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com -- Erwin Gutawa (53) didaulat menjadi music director PON (Pekan Olahraga Nasional) XIX/2016 dan Peparnas (Pekan Paralimpiade Nasional) XV/2016 Jawa Barat.

"PON XIX/2016/Peparnas 2015 Jabar (Jawa Barat) merupakan tribute bagi para legenda. Erwin Gutawa merupakan salah satu legend di bidang musik dan akan menjadi legend yang dilibatkan menggarap PON XIX/2016 agar lebih berwarna," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, di Bandung, Selasa (23/2/2016).

"Semua yang menggarap PON XIX/2016 para legend di bidang masing-masing, sehingga diharapkan menghasilkan sebuah perhelatan PON yang juga legend atau yang terbaik," katanya lagi.

Ia menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Panitia Besar PON XIX/2016 akan menyampaikan penghargaan dan penghormatan kepada para legenda olahraga di Tanah Air dalam ajang olahraga empat tahunan yang kali ini bertema "Berjaya di Tanah Legenda" itu.

Ia menerangkan bahwa PON XIX/2016 juga akan menyediakan panggung super prioritas bagi para legenda dan melibatkan mereka dalam setiap tahapan penyelenggaraan PON XIX/2016, dari sosialiasi, pengawalan kirap Api PON, upacara pembukaan dan penutupan, hingga acara-acara pendukung lainnya.

"Para legend akan ditempatkan duduk di depan Presiden RI. Para legend itu juga akan mengawal perjalanan kirab Api PON XIX/2016, serta legend pula yang akan menyulut Api PON XIX/2016 di kaldron," ucapnya.

"Rekam jejak prestasi yang terdokumentasikan dalam bentuk film juga akan kami hadirkan dalam Tribute to The Legend," ujarnya.

Deddy mengatakan pula bahwa PON XIX/2016 merupakan ajang perburuan prestasi bagi para atlet terbaik nasional sekaligus pesta para legenda olahraga nasional.

Ia berharap setiap daerah bisa menampilkan legenda olahraga setempat untuk menjadi motor dan inspirasi bagi atlet-atlet yang berlaga pada PON XIX/2016 dan Peparnas XV/2015.

"Setiap daerah memiliki legend olahraga, semangat 'Berjaya di Tanah Legenda' juga harus meresap dan lebih dari sekadar perburuan prestasi dalam pertandingan, tapi spirit bagi atlet untuk bisa menjadi legend," ujarnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com