PALOH, KOMPAS.com -- Grup acapella Jamaica Cafe (JC) mendukung kampanye konservasi habitat dan penyelamatan penyu melalui pertunjukan mereka dalam Festival Pesisir Paloh (FESPA) 2016.
Dalam festival yang diadakan di Dusun Ciremai, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, pada Kamis lalu (18/8/2016), JC menghibur para penonton dengan sejumlah lagu.
Tidak itu saja, mereka juga menyampaikan pesan-pesan peduli pelestarian penyu, yang memang merupakan tujuan penyelenggaraan festival tersebut.
"Kami mengajak masyarakat untuk menghentikan cara lama, yaitu mengonsumsi telur atau daging penyu, dan menghentikan aktivitas perdagangan ilegal bagian tubuh penyu yang dijadikan cindera mata," terang Iko, salah satu personel JC, dalam kesempatan itu.
"Sebagai grup dengan ciri khas musik ramah lingkungan, kami berkewajiban menjadi corong yang mengampanyekan setiap aksi penyelamatan lingkungan dalam setiap penampilan," terangnya lagi.
Pada 2006, JC ditunjuk oleh World Wild Fund for Nature (WWF) menjadi pendukung kehormatan kampanye program peduli lingkungan hidup yang diadakan oleh lembaga dunia tersebut.
Status itu masih melekat pada JC hingga kini.
WWF menggandeng JC karena, sejak terbentuk pada 1991 sampai sekarang, JC berkarya dalam industri musik Indonesia dengan "musik ramah lingkungan"--dengan suara yang keluar dari mulut, tanpa iringan alat musik.
Usai menghibur para penonton FESPA 2016, grup pemilik album-album Musik Mulut (2004) dan Twenty One (2012) ini ikut menyaksikan proses pemantauan sarang penyu di pantai Sungai Belacan, yang merupakan salah satu titik peneluran penyu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.