Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sammy Simorangkir: Pergaulan Buruk Rusak Kebiasaan Baik

Kompas.com - 04/05/2017, 18:11 WIB
Sintia Astarina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Vokalis Sammy Simorangkir (34) berkisah tentang sepotong masa lalunya, yaitu ketika ia terjerat kasus narkotika.

Ia berbicara tentang pengalaman buruknya itu pada Dialog Interaktif P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba) di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada Kamis (4/5/2017).

Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan mengapa dan bagaimana bisa sampai mengonsumsi narkotika.

"Saya sempet rehab di BNN (Badan Narkotika Nasional) selama kurang lebih enam bulan. Semua saya jalani dengan ikhlas, tulus, karena pola pikir saya, saya mau berubah," ujar mantan vokalis band Kerispatih ini.

"Saya percaya bahwa pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik. Itu saya rasakan dan saya jadi pemakai aktif hampir selama dua setengah tahun," ujarnya lagi.

Pada 2 Februari 2010, Sammy ditangkap oleh polisi di daerah Pedurenan Sawit Setiabudi, Jakarta Pusat. Di tempat itu polisi mendapati alat isap dan sabu. Karena narkotika itu, Sammy mendekam di penjara lalu masuk rehabilitasi.

Sammy juga berkisah bahwa apa yang dijalaninya baik di penjara mau pun di panti rehabilitasi, tidaklah mudah.

Dalam Dialog Interaktif P4GN itu, ia mengaku kini sudah bersih dari narkotika.

"Saya sudah hampir enam tahun clean," timpalnya.

Sammy mengatakan pula bahwa ia tidak akan mau menggunakan narkotika lagi. Bukan  karena dampak buruknya saja, melainkan karena ia tak ingin membuat ibunya menangis lagi.

"Saya berbagi (pengalaman) di sini bukan karena saya pintar, tapi air mata orangtua saya, terutama Ibu saya, itu menyembuhkan saya," tutur Sammy.

"Itu bisa buat saya kuat dan bangkit dari keterpurukan," tuturnya lagi.

Baca juga: Sammy Simorangkir Juga Pernah Sembunyikan Narkoba dalam Rokok dan Air Mata Ibu Bikin Sammy Simorangkir Ogah Konsumsi Narkoba Lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com