SINGAPURA, KOMPAS.com - Lapangan Ultra Park yang berada di samping Marina Bay Sands, Singapura, bergetar dengan ritme konstan dari siang hingga malam hari, Sabtu (10/6/2017).
Getaran itu bukan karena gerakan tanah, namun akibat hentakan kaki puluhan ribu orang yang menyaksikan Ultra Singapore, festival musik elektronik yang digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu ini.
Sejak Sabtu siang, ketika pintu festival dibuka, penonton sudah memenuhi tiga panggung yang ada di Ultra Park. Panas terik yang gerah tidak menghalangi keinginan untuk berjoget.
Setiap kali penampil memulai lagunya, para penonton bersorak, apalagi bila intronya memperdengarkan nomor yang populer di telinga.
Para bintang musik elektronik yang tampil di Ultra Singapore sepertinya tahu bagaimana membuat penonton terhanyut.
Hardwell, Dash Berlin, dan Tiesto misalnya, memulai lagu dengan intro yang membuat penonton bersorak, lalu perlahan ritme naik semakin tinggi dan cepat, disusul dentuman-dentuman ritmik yang membuat orang melonjak-lonjak.
Lagu Beautiful Now karya Zedd misalnya, dibawakan Dash Berlin dengan intro vokal yang lembut diiringi suara syntheziser membuat penonton ikut bernyanyi.
Lalu emosi penonton dinaikkan dengan nada-nada yang makin tinggi, dan pada puncaknya suara bas yang berdebum-debum menggerakkan kaki untuk melompat.
Bahkan mereka yang kelelahan dan terduduk pun tak kuasa menahan kakinya ikut bergoyang. Juga mereka yang di toilet, ikut bergoyang karena dindingnya menyampaikan getaran itu.
Lagu lain yang membuat penonton bergoyang adalah Shape of you dari Ed Sheeran. Saking populernya di dunia musik elektronik, lagu ini sampai dibawakan tiga kali sepanjang hari Sabtu oleh tiga DJ berbeda, dan penonton tetap menyambut setiap tampilan dengan antusias.
Hujan sepertinya justru memberi kesegaran dan semangat baru. Lapangan yang becek pun menjadi “Woodstock kecil” musik elektronik.
Apalagi tampilan panggung semakin seru dan ingar bingar seiring dengan gelapnya langit. Warna dan sorot lampu-lampu menjadi lebih tajam.
Air hujan pun memantulkan cahaya menjadi jutaan kristal di langit. Dan lidah-lidah api disemburkan dari panggung untuk memompa semangat.
Hingga pertunjukan berakhir selepas pukul 10 malam, penonton baru beranjak dari tempatnya.
Namun sebagian masih mencari keramaian baru karena ada klub-klub yang menawarkan after party dengan musik serupa.
Rupanya musik elektronik telah sukses merebut hati penggemarnya dan berhasil menggetarkan bumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.