Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmati Pertunjukan Seni, Budaya, dan Musik di Kulfest 2017

Kompas.com - 30/10/2017, 17:35 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kulon Progo Festival (Kulfest) untuk untuk kali pertama akan diselenggarakan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 24–26 November 2017.

Pergelaran yang mengusung tema "Festival Kampoeng Nusantara" ini akan dilaksanakan di suatu tempat di mana belum banyak orang mengetahuinya, yaitu Bendungan Kahyangan.

Di area seluas kurang lebih 3 hektar, Anda akan menemukan rahasia indahnya kehidupan yang tersirat di Bendungan Kahyangan, tempat bertemunya dua sungai di Bukit Menoreh, menyatu dengan kehidupan kampung, harmoni alam dan keindahan melodi musik, seni dan budaya dan kelezatan makanan tradisional Indonesia.

Bekerja sama dengan pemerintah daerah Kulon Progo, festival yang diselenggarakan oleh Damar Nusantara Tama (DNT) ini juga telah mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

"Sebuah keinginan besar untuk melestarikan budaya (nusantara) agar dapat diapresiasi tidak saja di Indonesia tetapi juga internasional. Festival ini juga turut melestarikan serta mengangkat keunikan kawasan dan lingkungan yang terletak di Bendungan Kahyangan, Desa Pendoworejo, Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta," kata Didik Nini Thowok, seorang seniman tari Indonesia yang menjadi penggagas acara ini.

Baca juga : Didik Nini Thowok: Menari Tumbuhkan Rasa Malu

"Gencarnya budaya dari luar yang masuk ke Indonesia bersaing dengan budaya lokal. Ungkapan 'tak kenal maka tak sayang' sangatlah cocok bagi kita untuk memperkenalkan budaya nusantara kepada generasi muda. Untuk itu melalui acara ini, kami mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih mencintai dan menghargai budaya sendiri,” demikian dikatakan penggagas Kulfest sekaligus perwakilan PT Damar Nusantara Tama, Donny Moeladi, mengenai latar belakang diselenggarakannya KULFEST-Festival Kampoeng Nusantara.

Beragam seni dan budaya dari Tanah Air akan ditampilkan dalam festival ini. Penampilan dari Didik Nini Thowok, Komunitas Bissu Sulawesi, Ega Robot dari Bandung, Sarumban Dance Theatre dari Cirebon, Sanggar Mahasiswa Tidore, Sanggar GER dari Palembang, Jaringan Kampung Nusantara (Japung) dan masih banyak lagi akan menambah wawasan pengunjung.
 
Penampilan Pooja Bhatnagar dan Sindhu Raj dari India, Navee Sasongkroh dan Thummanit Nikomrat dari Thailand, Liz Elizabeth Louisse dari Australia, Ai Hasuda dari Jepang, Cao Zhiwei dan Sun Yijun dari Cina serta Jetty Roels dari Belgia akan membuat wawasan akan seni dan budaya dari negara lain menjadi lebih luas lagi.

"Tidak hanya melibatkan seni budaya dari Tanah Air, seperti Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, Banyumas, Bandung, Bali, Palembang, Sulawesi dan Tidore, terdapat enam negara yang juga akan terlibat dalam festival ini, yaitu China, Jepang, India, Thailand, Belgia dan Australia, menjadikan festival ini harus didatangi," ungkap Didik Nini Thowok.

Selain pertunjukan budaya, Kulfest juga memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menikmati penampilan dari musisi favorit Indonesia, seperti Sheila On 7, Andien, Endank Soekamti, Payung Teduh, Gugun Blues Shelter dan masih banyak lagi.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo yang telah dikukuhkan menjadi pakar bedah budaya oleh para seniman dan budayawan Kulon Progo di Taruban, Tuksono, Sentolo pada 1 Januari 2017 merasa bersyukur karena gagasan dan ajakanya untuk menjaga budaya mendapat sambutan positif dengan diadakanya Festival ini.

"Disamping melestarikan budaya, juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Hasto.

Baca juga : Ke Banyuwangi, Didik Nini Thowok Belajar Tari Gandrung

Kulfest merupakan festival yang layak untuk dikunjungi, tidak hanya dapat menyaksikan keindahan seni dan budaya, di festival ini para pengunjung dapat mengikuti workshop yang diberikan oleh maestro-maestro seni Indonesia, seperti pembuatan wayang kulit, topeng, dan gamelan, serta workshop dari artis-artis kontemporer seperti Cameo Project, Bluesville dan Chef Azan.

Yang lebih menarik, Sarah Bilby dari Inggris, yang begitu aktif memperkenal wayang kancil di sekolah-sekolah di Inggris akan datang dan memberikan workshop mengenai wayang kancil ini.

"Di era globalisasi, kegiatan ini diharapkan dapat membuka proses lintas budaya secara berkelanjutan dan mempertemukan nilai-nilai budaya, satu dengan yang lainnya, serta dapat menghasilkan banyak manfaat bagi keharmonisan dan perdamaian. Dan kami  percaya bahwa hal ini tidak dapat kami lakukan sendiri, perlu dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan kecintaan kita akan keunikan dan nilai-nilai budaya nusantara yang menjadi suatu unsur yang sangat berarti dalam hubungan antar bangsa, dan mampu memberi kontribusi dalam kebudayaan global," tutup Donny Moeladi.

Informasi detail mengenai Kulfest 2017 dapat dilihat di website resmi Kulfest di www.kulfest.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com