Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ardhanareshvara, Sajian Pembuka dari Didik Nini Thowok di Kulfest 2017

Kompas.com - 24/11/2017, 19:41 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Maestro tari Indonesia, Didik Nini Thowok, memberikan sajian pembuka yang memukau pada hari pertama Kulon Progo Festival  atau Kulfest 2017, Jumat (24/11/2017) sore.

Lewat tarian crossgender, Ardhanareshvara, Didik sukses menghipnosis penonton yang memadati area panggung Amarta di Bendung Khayangan, Yogyakarta.

Didik tampil mengenakan busana perpaduan merah muda dan biru. Ia mewakili salah satu wujud Dewa Siwa dalam kepercayaan Hindu bernama Ardhanareshvara, setengah laki-laki setengah perempuan.

Seniman tari Didik Nini Thowok membawakan tari Ardhanareshvara di rangkaian tari pembukaan Kulon Progo Festival (KulFest) yang digelar di Bendung Khayangan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta , Jumat (24/11/2017).KOMPAS.COM/KISTYARINI Seniman tari Didik Nini Thowok membawakan tari Ardhanareshvara di rangkaian tari pembukaan Kulon Progo Festival (KulFest) yang digelar di Bendung Khayangan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta , Jumat (24/11/2017).

Gerakannya begitu lentur nan anggun saat mewakili wujud feminin pada bagian kiri tubuhnya. Sementara bagian kanan yang melambangkan maskulinitas bergerak tegas dan gagah.

Bukan Didik namanya jika tak piawai menggabungkan dua sisi jender yang berbeda itu dalam harmoni liukan tangan dan kakinya. Di kiri dan kanannya empat penari mengiringi Didik sambil menggenggam kelopak bunga.

Terkadang ia membalikkan tubuhnya dan menunjukkan topeng putih yang terpasang tepat di belakang kepalanya yang mengenakan mahkota. Alunan musik khas India menambah daya magis tarian Didik.

Seorang penari menampilkan Tari Remo dari Jawa Timur dalam rangkaian tari pembukaan Kulon Progo Festival (KulFest) yang digelar di Bendung Khayangan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta , Jumat (24/11/2017).KOMPAS.COM/KISTYARINI Seorang penari menampilkan Tari Remo dari Jawa Timur dalam rangkaian tari pembukaan Kulon Progo Festival (KulFest) yang digelar di Bendung Khayangan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta , Jumat (24/11/2017).

Ia sangat apik mengejawantahkan gagasan bahwa dua hal yang bertolak belakang sebenarnya tak bisa dipisahkan melalui gerak tarinya.

Sebelumnya, aksi Didik diawali tarian-tarian tradisional dari beberapa daerah,  di antaranya Bandung, Bali, Palembang, dan Jawa Timur.

Sebuah tarian dari Bali ditampilkan sebagai rangkaian tari pembuka pada perhelatan Kulon Progo Festival (KulFest 2017) yang digelar di Bendung Khayangan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (24/11/2017).KOMPAS.COM/KISTYARINI Sebuah tarian dari Bali ditampilkan sebagai rangkaian tari pembuka pada perhelatan Kulon Progo Festival (KulFest 2017) yang digelar di Bendung Khayangan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (24/11/2017).

Di panggung Amarta, selain Didik, sejumlah sanggar kesenian juga menampilkan tarian yang tak kalah menarik perhatian. Ada Sanggar Singlon dan Sanggar Mahasiswa Tidore-Maluku.

Kulon Progo Festival berlangsung tiga hari, yakni pada 24-26 November 2017.

[Baca juga: Didik Nini Thowok Bakal Menari Tiga Hari Berturut-turut]

Adapun para penampil yang bakal tampil di Kulfest tahun ini adalah Komunitas Bissu Sulawesi, Ega Robot dari Bandung, Sarumban Dance Theatre dari Cirebon, Sanggar GER dari Palembang, dan lainnya.

[Baca juga: Didik Nini Thowok: Kulfest 2017 Juga Merangkul Millennials]

Lalu ada seniman dari enam negara yang juga akan terlibat. Mereka adalah Pooja Bhatnagar dan Sindhu Raj dari India, Navee Sasongkroh dan Thummanit Nikomrat dari Thailand, Liz Elizabeth Louisse dari Australia, Ai Hasuda dari Jepang, serta Cao Zhiwei dan Sun Yijun dari China.

Selain pertunjukan budaya, Kulfest 2017 nantinya menghadirkan juga beberala musisi favorit Indonesia, ada Sheila On 7, Andien, Dewa Budjana feat Tri Utami, Endank Soekamti, Payung Teduh, hingga Gugun Blues Shelter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau